1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Konflik

20 Pengungsi Rohingya Tewas Tenggelam

31 Agustus 2017

20 anak-anak dan perempuan Rohingya tewas saat kapal yang mereka tumpangi untuk melarikan dari dari Myanmar terbalik.

https://p.dw.com/p/2j7v9
Bangladesch Rohingya Flüchtlinge bei Cox’s Bazar
Foto: Reuters/M. Ponir Hossain

Petugas penjaga perbatasan di Cox Bazar, Bangladesh, menemukan 20 jenazah perempuan dan anak-anak warga Rohingya yang tewas akibat kapal yang mereka tumpangi terbalik, saat hendak melarikan dari dari kekerasan yang terjadi di Myanmar, demikian pernyataan resmi dari pejabat setempat.

Kamis (30/08), 11 jenazah anak-anak dan sembilan jenazah perempuan warga Rohingya terhanyut hingga ke tepi sungai Naf di sisi perbatasan Bangladesh, setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik, demikian pernyataan Ariful Islam, komandan pasukan perbatasan Bangladesh. 

Islam menambahkan, pada hari Rabu (29/08), petugas perbatasan Bangladesh juga menemukan dua jenazah anak-anak dan dua jenazah perempuan Rohingya yang tewas akibat kapal mereka ditembaki polisi perbatasan Myanmar.

Diperkirakan sekitar 18.500 orang kelompok minoritas Muslim Rohingya berupaya mencari perlindungan ke Bangladesh, pasca bentrokan antara gerilyawan Rohingya dan tentara Myanmar yang merebak sejak Jumat lalu (25/08). Sebagian besar di antara mereka sakit dan mengalami luka tembak. Dengan berbagai upaya, mereka mencoba  memasuki Bangladesh sebab bentrokan telah memicu operasi militer besar-besaran di negara bagian Rhakine.

Meski para pengungsi berada dalam kondisi terjepit, Bangladesh menutup perbatasannya bagi warga Rohingya.

Rabu (29/08), petugas perbatasan mengusir sekitar 366 orang Rohingya yang mencoba memasuki negara tersebut dengan menggunakan kapal kayu kecil. Sebagian besar pengungsi lainnya membangun tenda darurat di sepanjang perbatasan ke dua negara.

Myanmar telah mengevakuasi ribuan warga Buddha dari lokasi konflik Rakhine. Selama bentrokan terjadi, tercatat 117 orang tewas, sebagian besar adalah militan Rohingya, dan juga militer Myanmar.

ts/yp (reuters)

Pengungsi Rohingya Terjepit Dua Fron