1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Hampir Separuh Perusahaan Jerman Alami Serangan Siber Cina

3 September 2024

47 persen perusahaan Jerman mengatakan mereka terkena serangan siber dari Cina atau spionase industri lainnya, menurut sebuah survei. Tindakan sabotase industri menyebabkan kerusakan besar.

https://p.dw.com/p/4kD3u
Foto ilustrasi serangan siber
Foto ilustrasi serangan siberFoto: picture alliance/dpa

Delapan puluh persen bisnis di Jerman dilaporkan terkena dampak serangan siber berupa pencurian data, spionase atau sabotase industri dalam 12 bulan terakhir, menurut survei terbaru yang dilakukan oleh asosiasi perdagangan untuk sektor teknologi informasi Jerman, Bitkom.

Bitkom mengatakan, 45% perusahaan mengatakan mengalami serangan siber atau tindakan mata-mata industri lainnya yang berasal dari Cina. Survei Bitkom juga menunjukkan, 39% serangan diduga berasal dari Rusia.

Survei tersebut memperkirakan perekonomian Jerman menderita kerugian hingga €267 miliar dalam 12 bulan terakhir akibat tindakan spionase industri, termasuk kejahatan dunia maya. Angka tersebut naik 29% dibandingkan tahun sebelumnya. Bitcom merilis hasil surveinya minggu lalu.

Presiden Bitkom Ralf Wintergerst mengatakan, angka-angka tersebut menunjukkan "betapa dunia saat ini penuh konflik dan ketegangan."

Dunia Bisnis Jerman Siaga Hadapi Serangan Siber

Perusahaan siapkan lebih banyak dana untuk keamanan data

Wintergerst mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Jerman dan Cina saling terkait erat dalam perekonomian global dan situasi ini kemungkinan akan tetap terjadi pada tahun-tahun mendatang.

"Apa yang telah dibangun selama beberapa dekade dalam hal rantai pasokan, usaha patungan, dan struktur lainnya tidak dapat diubah dalam beberapa tahun. Ini sungguh mustahil," katanya.

Wintergerst mengatakan perusahaan harus menyisihkan lebih banyak uang untuk melindungi diri dari kejahatan dunia maya dan spionase industri di tengah memburuknya situasi ancaman terhadap perekonomian Jerman.

Perusahaan-perusahaan yang disurvei mengatakan bahwa mereka telah menaikkan jumlah dana rata-rata yang dialokasikan untuk keamanan digital dalam anggaran mereka menjadi 17%, dibandingkan dengan 14% pada tahun lalu. Namun hanya sepertiga perusahaan mengatakan bahwa mereka memiliki rencana darurat jika terjadi insiden keamanan dalam rantai pasokan mereka.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Cina tetap mitra penting bagi Jerman

Cina tetap menjadi mitra ekonomi penting bagi Jerman, namun juga diakui sebagai saingan utama.

Antara lain, ada kekhawatiran besar di kalangan industri dalam beberapa bulan terakhir setelah terungkap bahwa peretas Cina telah memata-matai raksasa otomotif Jerman, Volkswagen, selama bertahun-tahun.

Jerman dan negara-negara Barat lainnya juga semakin cenderung jatuh ke dalam perangkap ketergantungan berlebihan kepada Cina untuk produk-produk penting, seperti Jerman dulu tergantung pada Rusia di pasar energi.

Meskipun demikian, investasi Jerman di Cina terus meningkat, meskipun ada peringatan dari pemerintah agar dunia usaha "mengurangi risiko" hubungan dengan Cina, yang merupakan raksasa industri di Asia dan di pasar global.

hp/yf (rtr, dpa)