Ada Kemajuan dalam Krisis Pengungsi di Eropa?
17 Februari 2016Ketua Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker juga memuji Kanselir Jerman Angela Merkel, yang dinilainya memegang kokoh pendirian berdasarkan perhitungan jangka panjang, walaupun politik "pintu terbukanya" menghadapi banyak kecaman.
Juncker mengungkapkan, "Kita sekarang sudah melihat kemajuan pertama." Ditambahkannya, jumlah imigran yang datang ke Turki sudah berkurang. Tapi ia menekankan, masih butuh waktu berbulan-bulan sampai semua kesepakatan dilaksanakan dan menunjukkan efek yang diinginkan.
Dalam wawancara dengan harian Jerman, Bild yang dipublikasikan hari ini, sehari sebelum KTT soal pengungsi di Brussel, Juncker menekankan, sejarah akan membuktikan kebenaran politik pengungsi yang dilancarkan Merkel.
Selama ini, Merkel semakin kekurangan pendukung, karena menuntut pembagian merata imigran yang datang ke Eropa, di antara semua anggota Uni Eropa. Juga upayanya meyakinkan Turki untuk mengurangi aliran pengungsi ke Eropa ditanggapi negatif.
Brussel kembali bahas masalah pengungsi
Sebelas pemimpin Eropa akan bertemu di Brussel Kamis besok untuk merundingkan usul Jerman. Yaitu: mengijinkan masuknya lebih banyak pengungsi dari Turki, sebagai reaksi bagi kesediaan pemerintah Turki untuk membantu mencegah gelombang pengungsi dari Turki ke Eropa.
Di Brussel, Kanselir Angela Merkel bersama Kanselir Austria, Werner Fayman akan memimpin perundingan dengan sembilan negara Eropa lainnya, dan terutama dengan Turki, yang diwakili Perdana Menteri Ahmet Davutoglu. Tapi Austria sebelumnya juga sudah mengumumkan, akan meningkatkan pemeriksaan terhadap imigran di perbatasan selatan negaranya.
Masalah pengungsi di dalam negeri
Di kalangan masyarakat Jerman sejumlah upaya terus dilancarkan oleh organisasi kemanusiaan dan sukarelawan, untuk membantu pengungsi yang datang.
Tapi di Jerman kritik keras juga kerap dilontarkan terhadap Merkel dari kubunya sendiri, terutama dari Partai Kristen Sosialis (CSU) yang berkuasa di negara bagian Bayern. Situasi terutama diperburuk setelah terjadinya pelecehan seksual dalam jumlah besar di beberapa kota di Jerman, malam Tahun Baru lalu.
Menurut Jaksa Köln, Ulrich Bremer, 73 tersangka sudah diidentifikasi, dan sebagian besar berasal dari Afrika Utara. Menurut dia sebagian besar dari mereka termasuk kategori pengungsi. Namun tidak jelas apakah mereka datang ke Jerman dalam beberapa bulan belakangan ini, bersama gelombang besar pengungsi yang masuk sejak pertengahan tahun lalu.
ml/as (ap, afp, rtre, twitter)