Angela Merkel dan Donald Trump Tekankan Persatuan
27 April 2018Presiden AS Donald Trump memberi Kanselir Jerman Angela Merkel sambutan hangat di Gedung Putih pada hari Jumat (27/04), dan menyebutnya sebagai "wanita luar biasa."
Namun kunjungan Merkel, yang diadakan setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Amerika Serikat, tampaknya tidak membawa kemajuan signifikan dalam penyelesaian berbagai perselisihan, termasuk tarif perdagangan AS dan penentangan Trump terhadap kesepakatan nuklir Iran.
Apa saja yang mereka katakan?
Iran: Trump mengatakan, "kita harus memastikan bahwa rezim pembunuh ini tidak mendapatkan senjata nuklir." Merkel mengatakan kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran merupakan "langkah pertama" untuk membatasiambisi Iran di Timur Tengah. "Tapi kami juga berpikir... ini tidak cukup untuk memastikan bahwa ambisi Iran terkontrol dan terkendali," tambahnya.
Tarif AS: Merkel mengatakan kedua pemimpin "bertukar pandangan" tentang apakah AS akan memperpanjang pembebasan Uni Eropa dari tarif impor baja dan aluminium, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. "Keputusan [tentang apakah akan memberikan perpanjangan] terletak pada presiden," katanya.
Anggaran pertahanan: Trump mengatakan sekutu NATO perlu "membelanjakan 2 persen dan semoga jauh lebih banyak dari PDB untuk pertahanan." Ia tidak secara eksplisit menyebutkan Jerman. Merkel mengatakan anggaran pertahanan Jerman akan meningkat 2019 dan sedang dalam tahapan untuk mencapai 2 persen.
Defisit perdagangan: Trump mengatakan AS menginginkan perdagangan "adil dan timbal balik" dengan negara-negara Eropa dan menyebut defisit perdagangan AS dengan Uni Eropa. Merkel mengatakan Jerman menginginkan "perdagangan yang adil" sesuai dengan aturan perdagangan global. Dia juga mengisyaratkan pembukaan negosiasi pada kesepakatan perdagangan bilateral AS-Uni Eropa.
Korea Utara: Trump berterima kasih kepada Merkel karena membantu AS dalam kampanye "tekanan maksimum" terhadap Korea Utara. Dia menambahkan bahwa AS "tidak akan dimainkan" dalam pembicaraan damai dengan Pyongyang. Merkel memuji Trump karena tetap waspada dalam mempertahankan sanksi terhadap Korea Utara dan mengatakan akan bekerja sama dengan Trump untuk menghentikan program nuklir Korea Utara.
Ikuti jejak Macron
Presiden Perancis Emmanuel Macron berada tiga hari di AS dalam rangka kunjungan kenegaraan. Macron menggunakan kesempatan itu untuk melobi Trump agar bertahan dalam kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran dan tidak meningkatkan tarif atas barang-barang dari negara-negara sekutu.
Melindungi perdagangan bebas dari Trump
AS memberlakukan tarif impor baja dan aluminium pada akhir Maret, tetapi untuk sementara mengecualikan impor dari Eropa. Perusahaan pengekspor Jerman meminta Merkel untuk meyakinkan Washington agar mempertahankan pengecualian di luar 1 Mei.
Melindungi kesepakatan Iran dari Trump
Trump telah berulang kali mengkritik kesepakatan nuklir Iran 2015 dan mengancam akan menarik AS dari kesepakatan tersebut, jika tidak ada perubahan sampai 12 Mei. Perjanjian tersebut menangguhkan sanksi internasional sebagai imbalan bagi Iran yang berjanji untuk menghentikan program nuklirnya. Merkel dan Macron ingin mempertahankannya.
Hadiah dari Merkel
Dalam kunjungannya, Merkel memberi Trump sebuah peta berbingkai yang dibuat pada tahun 1705 yang menggambarkan wilayah Pfalz di barat Jerman. Beberapa nenek moyang Trump beremigrasi dari kota Kallstadt di wilayah tersebut ke Amerika Serikat.
vlz/ml (AFP, dpa, AP, Reuters)