Antisipasi Situasi Kosovo KFOR Tambah Pasukan
3 Agustus 2011Pemerintah Kosovo menolak semua perundingan dengan Serbia mengenai status kawasan di utara negara itu. Demikian dikatakan Perdana Menteri Kosovo Hashim Thaci, Rabu (03/08), di ibukota Kosovo Pristina, setelah bertemu mediator Uni Eropa Robert Cooper.
Cooper sebelumnya melakukan pembicaraan dengan wakil Serbia. Tampaknya pembicaraan itu kurang mendapat tanggapan positif dari pihak Serbia. Kepala mediator dari pihak Serbia Borislav Stefanovic, Selasa (02/08) pagi, berpidato di hadapan hampir 2000 orang di Rudare dekat pos perbatasan Jarinje, "Saya punya dua berita buruk. Tampaknya Pristina tidak bersedia melakukan kesepakatan. Dan tampaknya kami sebagai mitra bicara tidak diharapkan. Saya katakan di sini: Apakah perundingan harus dilanjutkan? Dan apakah Bapak Bogdanovic dan saya harus melakukannya atau tidak?”
Massa menjawab “ya”. Tapi panglima KFOR Mayjen Erhard Bühler, Senin (01/08), tidak ingin berbicara dengan kedua mediator. Mereka berkunjung secara illegal, demikian menurut pihak pemerintah Kosovo. Sampai akhirnya Selasa (02/08) malam, Bühler bersedia melakukan pertemuan dengan kedua mediator, Stefanovic dan Bogdanovic.
Goran Bogdanovic, menteri pada pemerintah Serbia untuk urusan Kosovo, Selasa (02/08)di Rudare, mengatakan, “Tampaknya sebagian masyarakat internasional dan warga Albania tidak memiliki pengertian akan kepentingan dan tujuan kami. Oleh sebab itu saya minta kepada kalian. Tetaplah kita bersatu!”
Sementara itu, hari Rabu (03/08), kepada harian Serbia, Bogdanovic menyalahkan Perdana Menteri Kosovo Hashim Thaci ingin menyulut perang dalam konflik di utara negara tersebut, antara Kosovo dan kelompok minoritas Serbia.
Selasa (02/08) malam, warga minoritas Serbia memasuki malam ke 9 barikadenya mencegah pasukan perlindungan internasional Kosovo KFOR untuk membersihkan blokade jalanan. Mereka akan berusaha bertahan selama mungkin sampai dua kawasan perbatasan yang diambil alih pemerintah Kosovo dikembalikan kepada warga minoritas Serbia.
Setelah bentrokan terahir di perbatasan Kosovo-Serbia, NATO mengirimkan tambahan pasukan ke Kosovo. Situasi tidak memburuk namun aktivitas pasukan KFOR sangat meningkat dan komandannya memandang beban tugas itu harus dikurangi.
Panglima militer Pasukan KFOR Mayjen Erhard Bühler mengajukan permohonan bantuan batalyon pasukan cadangan operasional ORF (Operational Reserve Force). Markas besar NATO di Napoli kemudian mengeluarkan perintah penugasan tersebut. Tambahan batalyon ORF yang berkekuatan 700 orang dikonfirmasi markas besar KFOR di Pristina.
Militer Jerman, Selasa (02/08), menyatakan akan mengirim tentara Jerman sebagai bantuan kekuatan ke Kosovo. Menurut pejabat urusan pertahanan di parlemen Jerman, Christian Schmidt, penambahan pasukan Bundeswehr di Kosovo hanya sementara. Lebih lanjut dikatakannya, dalam beberapa pekan tugas pasukan tambahan ini akan terpenuhi. Saat ini di Kosovo terdapat sekitar enam ribu tentara NATO, 1100 di antaranya dari Jerman.
Dyan Kostermans/DW/dpa
Editor: Hendra Pasuhuk