Ketika LINE Menggebrak Lantai Bursa New York
14 Juli 2016Tidak tanggung-tanggung, LINE menggaet nama-nama besar di dunia saham sebagai konsultanyna: Goldman Sachs, JP Morgan dan Morgan Stanley. Mereka yang diserahi tugas membawa aplikasi pesan singkat asal Korea Selatan ini ke lantai bursa di New York.
Target dana yang ingin diraup LINE sekitar 3 miliar Dolar Amerika Serikat. Hari Kamis (14/07) LINE akan mulai diperdagangkan kepada publik di New York Stock Exchange (NYSE), setelah Senin lalu menggelar Initial Public Offering (IPO) di pasar Amerika Serikat, dan berhasil meraup lebih dari 1,1 milar US$. Inilah IPO terbesar di New York untuk tahun ini..
LINE didirikan lima tahun lalu dan menawarkan aplikasi smartphone untuk pesan singkat. Sejak itu, penggunanya meningkat terus dan kini ada sekitar 218 juta pengguna aktif, padahal LINE baru aktif di beberapa negara, antara lain di Cina, Thailand, Taiwan dan Indonesia, selain di Jepang dan Korea Utara.
Sekarang, Naver ingin membawa LINE ke Amerika dan Eropa dan berharap bisa bersaing dengan dua besar aplikasi pesan singkat, Facebook Messenger dan WhatsApp, yang jumlah penggunanya sudah melebihi satu miliar orang.
Setelah go public, Naver tetap akan menjadi pemegang saham mayoritas di LINE. Lee Hae Jin tahun 2014 pernah mengatakan, dia sebenarnya khawatir aplikasi pesan singkat ini tidak akan mampu berkompetisi dengan aplikasi dari Amerika Serikat atau Cina.
Dengan LINE pengguna bisa mengirim pesan atau menelpon dengan gratis, selama ada sambungan ke internet. Keistimewaan LINE adalah banyaknya grafik dan emoji yang ditawarkan.
Aplikasi itu juga punya fasilitas pengiriman foto dan video. Tapi, persaingan di bidang itu juga makin ketat. "Line punya brand yang kuat dan bisa menggaet investor, sekalipun pasar modal saat ini sangat fluktuatif," kata konsultan saham Naoki Fujiwara dari Shinkin Asset Management.
hp/rn (afp)