AS dan Eropa Lupakan Beda Pendapat
7 Desember 2011Warga Eropa tidak terbiasa mendengar simpati sebanyak itu dari Timothy Geithner. Menteri Keuangan AS itu mengatakan Selasa lalu (06/12) di Berlin, "Saya sangat berbesar hati karena perkembangan yang berlangsung di Eropa beberapa pekan terakhir ini, termasuk komitmen untuk mengadakan reformasi oleh pemerintah baru Italia, Spanyol dan Yunani." Selain itu, ia juga menyambut baik inisiatif Jerman-Perancis untuk mengadakan peraturan lebih ketat bagi negara-negara pengguna mata uang Euro.
Kepercayaan pada Zona Euro
Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schäuble sebelumnya menginformasikan pada Geithner akan persiapan untuk menghadapi KTT Eropa berikutnya Jumat mendatang (09/12). Schäuble mengatakan, "Kami yakin, bahwa dari pertemuan Jumat mendatang, kepercayaan pada zona mata uang Euro akan kembali tumbuh di pasar uang. Kami juga berusaha agar upaya perluasan dana Eropa, ESM, dapat dimulai lebih cepat. Untuk itu kami juga merumuskan sejumlah usulan. Itu juga dapat diputuskan dengan cepat di Eropa dan diratifikasi, jika disetujui dalam KTT."
Schäuble menambahkan, Eropa juga yakin dengan cara itu mereka punya instrumen tepat untuk menghadapi kebutuhan uang negara-negara anggota zona Euro di kuartal pertama tahun depan. Dalam KTT Jumat mendatang, mekanisme stabilitas Eropa akan diajukan, sesuai rencana Jerman dan Perancis. Payung penyelamat sudah akan berlaku tahun depan, dan bukan tahun 2013 seperti rencana sebelumnya.
Menyebabkan Kekesalan
Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner dalam beberapa bulan terakhir bukan tamu yang disambut hangat di Eropa. Ia dianggap bersikap mengajari dan tidak adil, karena sebagai politisi AS ia menuntut upaya lebih besar dari Eropa untuk menyelamatkan mata uang Euro. Geithner menuntut Bank Sentral Eropa untuk mengambil alih jaminan bagi obligasi negara-negara Eropa, dan dana stabilitas Eropa harus ditambah secara besar-besaran. Kedua usul itu selama ini ditolak negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Eropa.
Oleh sebab itu, setelah Geithner hadir September lalu sebagai tamu dalam pertemuan Menteri Keuangan Uni Eropa, banyak politisi Eropa tidak menyambutnya dengan baik. PM Luksemburg dan kepala zona mata uang Euro, Jean-Claude Juncker menyatakan tidak akan mendiskusikan perluasan payung penyelamat Euro dengan negara yang bukan anggota zona Euro. Di samping itu AS sendiri memiliki utang sangat besar, dan perekonomiannya mandek. Demikian tukas Menteri Keuangan Austria Maria Fekter.
Status Independen Bank Sentral Eropa
Dalam pertemuan kali ini di Berlin, Schäuble dan Geithner tidak mengungkit perbedaan pendapat beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Geithner bertemu dengan direktur baru Bank Sentral Eropa, Mario Draghi. Menyangkut pembicaraan mereka, Geithner hanya mengatakan, dalam krisis keuangan saat ini Bank Sentral Eropa memegang peran utama dan itu akan terus berlanjut.
Menteri keuangan Jerman mengatakan kepada seorang wartawan AS, semua pihak di Eropa menghormati sepenuhnya status independen Bank Sentral Eropa. Ia tidak akan memberikan komentar apapun tentang politik bank utama Eropa tersebut.
Mathias Bölinger / Marjory Linardy
Editor: Renata Permadi