AstraZeneca Dipastikan Tak Sebabkan Pengentalan Darah
17 Maret 2021Kepala Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada hari Selasa (16/03) mengatakan, tidak ditemukan indikasi bahwa vaksin AstraZeneca menjadi penyebab pengentalan darah, seperti yang dilaporkan oleh beberapa orang yang telah disuntik menggunakan vaksin tersebut.
EMA menanggapi isu keamanan vaksin yang beredar di tengah penangguhan penggunaan AstraZeneca oleh belasan negara Uni Eropa. Badan tersebut "masih sangat yakin bahwa manfaat vaksin AstraZeneca dalam mencegah COVID-19 lebih besar daripada risiko (kemungkinan) efek samping yang ditimbulkan," kata Direktur Eksekutif Emer Cooke.
Cooke mengatakan bahwa evaluasi EMA atas insiden individu sedang berlangsung. Hasil serangkaian peninjauan diharapkan selesai pada hari Kamis (18/03).
Kekhawatiran tentang keamanan vaksin AstraZeneca
Muncul kekhawatiran tentang keamanan vaksin AstraZeneca di sejumlah negara, setelah terjadi kasus pengentalan darah atau pendarahan otak pada orang-orang yang sudah disuntik vaksin. Beberapa kasus kematian pasca pemberian vaksin juga telah dilaporkan.
WHO, AstraZeneca, dan EMA semuanya bersikeras bahwa AstraZeneca aman. Tidak ditemukan korelasi antara vaksin dan pengentalan darah, seperti yang dilaporkan banyak negara. Mereka mengatakan pengentalan darah tidak terjadi dalam jumlah atau frekuensi yang lebih besar dari biasanya pada populasi umum.
Tiga negara terbesar UE, yakni Jerman, Italia, dan Prancis - bergabung dengan negara lainnya dalam menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca pada hari Senin (15/03). Swedia dan Latvia juga melakukan hal yang sama pada hari Selasa (16/03).
Lebih dari 7 juta dosis AstraZeneca yang dikirim ke 27 negara UE, saat ini masih disimpan.
Membangun kembali kepercayaan
Cooke menekankan bahwa "kepercayaan pada keamanan dan kemanjuran vaksin ini adalah yang terpenting bagi kami." Dia menambahkan, itu juga menjadi tugas agensi untuk memastikan vaksin itu aman.
Tinjauan EMA dan WHO terus berlanjut
Mengenai spekulasi insiden pengentalan darah zang dikaitkan dengan kumpulan alias batch vaksin tertentu, Cooke mengatakan hal itu "tidak mungkin" terjadi, tetapi EMA ia sebut tidak mengesampingkan laporan tersebut.
"Kami sedang melihat efek samping yang terkait dengan semua vaksin," kata Cooke ketika ditanya apakah mereka juga memeriksa vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.
ha/gtp (AFP, Reuters, dpa, AP)