Sejarah Gelap NAZI di Ukraina
29 September 2016Wassili Michailowski ingat jelas hari itu, akhir September tahun 1941. Waktu itu ia baru berusia empat tahun. Seluruh warga Yahudi diperintahkan pergi ke jurang Babyn Jar di pinggiran kota. Ibunya sudah meninggal, dan pengasuhnya diperintahkan membawanya ke sana, bersama ribuan orang lainnya. Dekat jurang, mereka diperintahkan berbaris dan dipukuli serta dihela sejumlah tentara NAZI ibaratnya binatang.
Yang terjadi di lokasi itu adalah pembunuhan masal terbesar sepanjang Perang Dunia II. Dalam dua hari, hampir 34.000 orang Yahudi dibantai. Laki-laki, perempuan, anak-anak. Semakin dekat arak-arakan orang ke jurang, mereka bisa mendengar dengan jelas jeritan dan tangisan. Tapi suara pesawat terbang menutupi suara-suara lain, dan suara musik terdengar di udara, demikian Michailowski.
Diskusi panjang soal monumen peringatan
Selama beberapa dasawarsa, peristiwa di Babyn Jar sama sekali tidak disinggung di buku sejarah Ukraina. Awalnya pemerintah Uni Sovyet menolak mengakui terjadinya pembunuhan masal itu. Ketika akhirnya sebuah monumen didirikan, Moskow mengklaim para korban genosida itu adalah warga Uni Sovyet.
Ketika Uni Sovyet hampir bubar, beberapa kelompok Yahudi mendirikan monumen tak jauh dari jurang. Setelah Ukraina merdeka, pemerintahnya mengadakan upacara peringatan resmi untuk hari mengerikan tersebut.
Memperingati 75 tahun peristiwa itu, pemerintah Ukraina dan masyarakat internasional menggelar banyak acara. Antara lain konferensi, pemutaran film, konser-konser dan pameran. Presiden Jerman Joachim Gauck juga akan ikut upacara penutupan rangkaian peringatan. Beberapa kelompok Yahudi ingin mendirikan museum Holocaust di dekat lokasi itu.
Korbannya bukan warga Yahudi saja
Tapi masalah timbul karena yang jadi korban pembunuhan masal bukan kaum Yahudi saja. Memang yang paling besar jumlahnya adalah orang Yahudi, tapi ada juga korban etnis Roma, tawanan perang,serta orang yang sakit jiwa dan cacat tubuh. Kesulitan lain adalah, beberapa kelompok nasionalis Ukraina juga ingin memperingati kelompok yang berperan kontroversial selama Perang Dunia II. Yaitu anggota Organisasi Nasionalis Ukrain (OUN). Menurut sejarahwan, gerakan itu juga ikut berperan dalam pembantaian warga Yahudi.
"Peringatan ini harus digunakan untuk menciptakan diskusi luas tentang pembantaian warga Yahudi selama Perang Dunia II dan kebencian rasial dan bahayanya," kata Adrian Karatnycky, salah satu direktur pusat pertemuan Ukraina-Yahudi. "Ini akan jadi peringatan bagi korban, dan pelajaran bagi yang masih hidup."
Hidup dengan kenangan suram
Wassili Michailowski adalah salah satu yang selamat dari peristiwa pembunuhan di Babyn Jar, yang sekarang masih hidup. Setelah lolos, pengasuhnya berhasil menemukannya di sebuah rumah yatim-piatu, yang menyembunyikan sejumlah anak Yahudi.
Wassili akhirnya diadopsi sebuah keluarga. Ayah angkatnya menyelamatkan dua perempuan Yahudi, yaitu perempuan yang kemudian jadi istrinya dan ibu perempuan itu. Wassili sekarang masih tinggal di apartemen keluarganya. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari dari jalanan tempat dia dulu bersama pengasuhnya lewat dalam perjalanan ke Babyn Jar.
Sekarang ia tidak banyak memikirkan lagi kasus genosida masa lalu. Ia kinib sibuk memikirkan nasib warga Ukraina Timur, di mana pertempuran masih berkecamuk. Terutama anak-anak yang harus mengalami perang, seperti ia 75 tahun lalu. Wassili bertanya, bagaimana anak-anak, terutama yang kehilangan orang tua, menghadapi situasi itu. "Menjadi anak yatim-piatu mengerikan, orang tidak bisa membayangkan bagaimana buruknya situasi itu."
Penulis: David Stern (ml/ap)