Peminat Bahasa Jerman di Berbagai Negara 15,4 Juta Orang
6 Juni 2020Berapa banyak orang di dunia belajar bahasa Jerman sebagai penutur asing? Lima tahun sekali, Departemen Luar Negeri Jerman berusaha menjawab pertanyaan ini. Hasil survei terakhir yang dilaksanakan DW, Goethe Institut dan DAAD di Berlin dipublikasikan dalam laporan setebal 56 halaman.
Data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan sejak survei terakhir diadakan lima tahun lalu, walaupun tidak dramatis. Kenaikannya berjumlah beberapa ribu.
Michelle Müntefering, Pejabat Berwenang di Departemen Luar Negeri Jerman menanggapi pertambahan itu dengan positif. Ia mengungkap, "Belajar bahasa Jerman sebagai bahasa asing membentuk ikatan dengan Jerman. Kami ingin sebanyak mungkin orang merasa antusias dengan Jerman."
Studi yang diadakan tiap lima tahun itu disebut: "German as a foreign language worldwide" (Jerman sebagai bahasa asing di seluruh dunia) dan mulai dilakukan pada tahun 1985. Memang jumlah 15,4 juta bukanlah jumlah yang kecil, tetapi tahun 2000, jumlahnya lebih besar lagi, yaitu 20,1 juta orang. Harus dicatat juga, survei tidak mengikutsertakan mereka yang belajar sendiri.
Paling banyak di Eropa
Jumlah terbesar pelajar bahasa Jerman adalah di Eropa, yaitu sekitar 9,3 juta. Di beberapa negara Eropa, jumlah peminat bahasa Jerman sedang meningkat pesat. Kenaikan hampir 62% tercatat di Denmark, Belanda dan Prancis. Sebaliknya di beberapa negara lain, peminatnya menurut drastis.
Di Polandia, jumlahnya menurun 15%, dan di Inggris bahkan menurun 25%. Müntefering mengatakan, Brexit kemungkinan punya andil dalam penurunan itu.
Belajar online selama wabah corona
Karena sebagian besar orang harus tinggal di rumah akibat wabah corona, tidak mengherankan bahwa minat atas pelajaran bahasa Jerman yang ditawarkan online oleh DW meningkat pesat. Data yang dikumpulkan DW menunjukkan kenaikan lebih dari 100% dalam penggunaan materi yang ditawarkan antara bulan Januari dan April 2020.
Peningkatan jumlah penggunaan juga menunjukkan materi tidak hanya digunakan lebih sering, melainkan juga lebih intensif. "Pandemi corona dan restriksi yang diakibatkannya menyebabkan lebih besarnya perhatian yang diberikan atas komponen digital dalam transfer pengetahuan," demikian dikatakan Direktur Jenderal DW Peter Limbourg. Di masa depan, ia berharap, politisi akan mendukung "sarana digital untuk penyebaran bahasa dan kebudayaan Jerman ke berbagai negara di dunia." (ml/vlz)