Polisi Eropa Gagalkan Penipuan Penjualan Masker Jutaan Euro
16 April 2020Pada pertengahan Maret, otoritas kesehatan Jerman sibuk mencari penjual yang sanggup menyalurkan masker pelindung wajah senilai 15 juta euro. Saat itu memang tidak mudah mendapatkan alat perlengkapan pelindung kesehatan, karena seluruh dunia membutuhkannya.
Mereka pertama kali melakukan kontak lewat sebuah situs web di Spanyol yang menjual masker wajah. Tanpa mereka ketahui, situs itu ternyata situs tiruan dari perusahaan yang sebenarnya, tetapi sebenarnya situs palsu, kata Europol yang bermarkas di Den Haag, Belanda.
Melalui korespondensi email, perusahaan yang dihubungi awalnya mengklaim sanggup menyalurkan 10 juta masker, namun tidak mampu mengirimkannya. Mereka lalu merujuk pembeli untuk menghubungi dealer 'terpercaya' yang ada di Irlandia. Perantara Irlandia itu berjanji untuk menghubungkan pembeli dengan pemasok lain, yang katanya ada di Belanda.
Minta pembayaran uang muka dua kali
Perantara itu memberikan jaminan bahwa perusahaan Belanda akan mampu memasok 10 juta masker wajah. Perjanjian untuk pengiriman awal 1,5 juta masker lalu dibuat, dengan pembayaran di muka sebesar 1,5 juta euro, kata Europol dalam rilisnya hari Selasa (14/4).
Otoritas kesehatan di Jerman lalu memulai transfer bank ke Irlandia, dan bersiap mengirimkan 52 truk di bawah pengawalan polisi untuk mengangkut masker-masker itu dari gudang di Belanda ke tujuan akhir di Jerman, sesuai perjanjian.
Namun sebelum hari pengiriman barang, pembeli diberitahu bahwa dana itu belum diterima dan penyalur minta dilakukan transfer cepat senilai 880.000 euro langsung ke pemasok di Belanda untuk memastikan transaksi dagang tetap berlaku.
Mengejar dan menyelamatkan uang
Ternyata, perusahaan di Belanda itu memang ada namun tidak pernah menerima pesanan dari Jerman. Sebab para penipu telah mengkloning situs internet perusahaan itu, dan memasukkan data-data kontaknya sendiri. Otoritas di Jerman pun menyadari, mereka telah jadi korban penipuan.
Pemerintah Jerman lalu menghubungi bank untuk melacak dan membatalkan transfer uang. Perbankan dan otoritas keamanan Eropa lalu melibatkan Europol dan Interpol dan berlomba dengan waktu untuk melacak jejak uang dan menghentikan transfer.
Europol segera memobilisasi divisi intelijen keuangan dari Camden Asset Recovery Inter-Agency Network (CARIN) dan Europol Financial Public Intelligence Public Private Partnership (EFIPPP). Uang 880.000 euro yang ditransfer otoritas Kesehatan Jerman ke sebuah rekening bank di Belanda, ternyata sebagian besarnya telah dikirim ke Inggris, dan akan disalurkan ke sebuah akun di di Nigeria. Berkat peringatan dari para penyelidik, bank Inggris menarik kembali jumlah itu sepenuhnya.
Dua orang ditangkap di Belanda
Untuk menyelamatkan uang 1,5 juta euro yang sudah ditransfer sebelumnya, Interpol langsung menghubungi National Central Bureau di Dublin dan Bank Irlandia agar membekukan uang itu. Kepolisian Irlandia berhasil membekukan dana itu pada sebuah rekening bank di Irlandia.
Dua orang sekarang telah ditangkap di Belanda yang terlibat dalam aksi penipuan besar-besaran itu. Tetapi penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap jaringan besar di belakang kedua tersangka. Media Irlandia memberitakan, beberapa orang di Irlandia sedang diinterogasi atas kasus tersebut.
Banyak sindikat penipuan yang sekarang berusaha memanfaatkan wabah corona, kata Europol. Sebelumnya Europol sudah mengeluarkan peringatan agar berhati-hati melakukan pembelian alat-alat kesehatan dan obat-obatan lewat internet, apalagi dalam jumlah besar
hp/rzn (afp,dpa, europol)