Berkurang Suara Tapi Partai Putin Masih Berkuasa
5 Desember 2011Komisi pusat pemilu Rusia Senin (05/12) secara resmi mengumumkan partai dari Perdana Menteri Vladimir Putin memenangkan pemilihan parlemen. Partai Rusia Bersatu meraih 238 mandat dari total 450 mandat di parlemen Duma. Dalam pemilu empat tahun lalu, Rusia Bersatu meraih 315 mandat.
Setelah hasil penghitungan pertama Minggu (04/12) malam yang menunjukkan merosotnya perolehan suara Rusia Bersatu, Presiden Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Putin tampil di depan televisi. Walaupun saat itu belum diketahui apakah Rusia Bersatu dapat memerintah sendirian atau harus berkoalisi, Presiden Medvedev berusaha tampil optimis. Ia menampik tuduhan terjadinya manipulasi serta mengenai larangan sejumlah partai oposisi mengikuti pemilu dengan menyatakan semua berjalan secara demokratis: "Komposisi Duma mencerminkan hubungan politis praktis di negara ini. Setidaknya kami sesuai kondisi harus bekerja sama dengan kekuatan politik lainnya, atau bahkan membentuk koalisi atau blok. Itu sangat normal, itu adalah parlementarisme, itu adalah demokrasi.“
Putin Tampak Kecewa dengan Hasil Pemilu
Dalam pemilu Minggu (04/12) Rusia Bersatu hanya meraih 49,5 persen suara. Ini berarti merosot sepertiga dibanding perolehan suara 64 persen pada pemilu tahun 2007.
Seperti Medvedev, kandidat presiden Putin menilai hasil pemilu Rusia Minggu (04/12) positif. Namun dari raut wajahnya dalam tampilan televisi dapat ditebak, ia mengharapkan hasil suara lebih baik bagi partainya: "Meskipun masa sulit di negara kita, meskipun krisis. Meskipun kenyataan bahwa Partai Rusia Bersatu sebagai kekuatan politik utama harus mengambil alih seluruh tanggung jawab. Meskipun semua komplikasi, warga kami menetapkan Rusia Bersatu sebagai kekuatan politik utama.“
Pemilihan parlemen Rusia Minggu (04/12) dibayangi tuduhan manipulasi. Ketua Partai Komunis Gennadi Sjuganov mengatakan pengamat dari organisasinya menemukan kotak suara berisi 300 kertas suara sebelum Tempat Pemungutan Suara dibuka. Satu-satunya kelompok pengamat independen Rusia Golos melaporkan, di kota Samara para pengamat dan anggota komisi pemilu dihalangi untuk memeriksa segel kotak suara.
Di Moskow sejumlah jurnalis, diantaranya fotografer kantor berita AP ditangkap untuk sementara, setelah mereka mengambil foto sebuah TPS.
DW/DPA/DK/AS