Berlusconi Usulkan Optimisme Untuk Hadapi Krisis Euro
13 Januari 2011Politik imigrasi, tema-tema keuangan dan ekonomi dan tentu saja krisis mata uang Euro adalah pokok pembicaraan dalam KTT Jerman-Italia di Berlin. Demikian keterangan Kanslir Jerman Angela Merkel.
Akibat masalah besar yang dihadapi Italia, yaitu utang sekitar dua trilyun Euro, 30% pengangguran di kalangan muda dan kurangnya perkembangan ekonomi, kata-kata Merkel yang disampaikan dalam konferensi pers bersama dengan PM Italia Silvio Berlusconi, terdengar hampir seperti provokasi, "Perekonomian kita, baik Jerman maupun Italia, berhasil melalui krisis dengan baik. Tahun ini Jerman akan mencapai perkembangan ekonomi sektiar 3,6%, jumlah pengangguran sedikit.“
Silvio Berlusconi mendengarkan kata-kata Merkel dengan wajah tanpa ekspresi dan hanya memberikan pernyataan menyangkut krisis Euro, "Untuk menghadapi krisis, faktor psikologis sangat penting. Jadi di antara warga tidak boleh tersebar pesimisme. Setiap pemerintah memiliki kewajiban untuk menunjukkan perspektif yang positif.“
Dukungan kepada Mario Draghi
Di depan Kanselir Jerman, Berlusconi juga untuk pertama kalinya menyatakan dukungan bagi Direktur Bank Sentral Italia, Mario Draghi sebagai pengganti Direktur Bank Sentral Eropa, Jean Claude Trichet. Di samping Mario Draghi, Direktur Bank Sentral Jerman, Axel Weber, juga dianggap sebagai calon paling menjanjikan untuk posisi tersebut.
Dalam konferensi pers tersebut, Merkel menyatakan obligasi internasional milik Portugal berhasil dilaksanakan Rabu kemarin (12/01). Jerman mendukung mata uang Euro dan akan melakukan segalanya bagi mata uang Eropa itu, demikian Merkel.
Dalam hal politik luar negeri Merkel menyatakan kekhawatiran tentang situasi di Timur Tengah dan tentang situasi di Belarusia. "Kami sepakat, bahwa sanksi harus dijatuhkan lagi mengingat situasi di Belarusia. Sebenarnya sanksi sudah dicabut. Sangat menyesalkan, dan kami berdua memandang perkembangan di Belarusia dengan penuh kekhawatiran, terutama berkaitan dengan oposisi.“
Hak Pemeluk Agama Minoritas
Silvio Berlusconi disertai lima menteri dan sebuah delegasi perekonomian. Setelah pertemuan, Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini dan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle merumuskan pernyataan bersama tentang kebebasan beragama, sebagai reaksi atas sejumlah serangan terhadap warga Kristen di beberapa negara Islam. Dalam pernyataan itu, kedua politisi menekankan hak-hak pemeluk agama minoritas dan menuntut pemerintah di seluruh dunia untuk memperhatikan dan membelanya.
Setelah sebuah jabat tangan, yang kemudian diikuti pembuatan foto bersama dan makan siang, berakhirlah pertemuan yang berlangsung selama empat jam di Berlin, dan Silvio Berlusconi kembali ke Roma. Pertemuan itu berjalan pragmatis. Tidak bermusuhan, tetapi juga tidak terlalu bersahabat. Akibat krisis posisi Berlusconi secara politis melemah, dan baginya pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel memiliki arti bagi kebijakan dalam negeri, yaitu untuk mendemonstrasikan kesetaraan dan kerjasama dengan Merkel di negaranya.
Stefan Troendle / Marjory Linardy
Editor: Ziphora Robina