Bersaing Kuasa Sebelum Kongres Rakyat Nasional Cina
4 Maret 2012Di lapangan Tiananmen yang biasanya sudah sangat dijaga ketat, dalam beberapa hari belakangan ini lebih banyak lagi penjaga keamanan yang berpatroli. Bendera raksasa berwarna merah menghiasi lapangan itu dan ruang besar sidang umum yang terletak di sebelahnya. Alasannya: Senin (05/03) kongres partai nasional tahunan akan dimulai. Kongres itu adalah organ tertinggi yang menetapkan undang-undang di Cina.
Dengan sekitar 3.000 delegasi yang hadir, Kongres Rakyat Nasional Cina adalah parlemen terbesar di dunia. Tetapi kekuasaannya sangat terbatas. Kongres Rakyat Nasional hanyalah boneka yang merestui keputusan-keputusan yang telah dibuat Partai Komunis. Demikian diutarakan Joseph Cheng, pakar politik di Universitas Hongkong. "Kerangka besar pembentukan politik terletak sepenuhnya di tangan Partai Komunis. Di kongres itu hanya ada ruang untuk diskusi. Tawar-menawar untuk sejumlah posisi."
Perkembangan Ekonomi Jadi Fokus
Kongres itu hampir tidak punya kekuasaan sama sekali, tetapi badan legislatif Cina itu berfungsi sebagai forum penting, untuk jadi penengah bagi sejumlah sayap partai komunis yang haluannya berbeda-beda, juga antara partai komunis dan partai-partai lainnya.
Dalam sebuah laporan pertanggungjawaban, Perdana Menteri Wen Jiabao pertama-tama akan memberikan informasi bagi anggota parlemen dan masyarakat umum tentang pekerjaan pemerintah. Berkaitan dengan situasi ekonomi dunia yang sulit, fokus kongres tahun ini adalah perkembangan ekonomi yang stabil, demikian laporan kantor berita pemerintah Xinhua. Setelah perkembangan ekonomi mencapai 9,2% tahun 2011, para pakar memperkirakan tahun ini akan terjadi kemunduran besar.
Pada saat bersamaan Cina harus mengatasi inflasi tinggi. "Bagaimana pemimpin Cina akan menghadapi situasi ekonomi ini? Apakah akan ada langkah-langkah untuk stimulasi ekonomi, atau apakah pemerintah akan lebih berhati-hati untuk mengatasi inflasi dan untuk mencegah terjadinya kenaikan harga yang drastis di pasar properti?" tanya pakar politik Joseph Cheng. Atas pertanyan-pertanyaan yang mendesak ini hanya Perdana Menteri Wen Jiabao yang dapat memberikan jawaban.
Pemimpin Beri Kesan Negara Stabil
Tahun ini Cina akan mengalami pergantian pemimpin. Dalam Kongres Partai ke-18 akhir tahun ini, staf pimpinan di bawah ketua partai Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao akan digantikan generasi baru. Masa-masa menjelang Kongres Partai adalah warktu yang genting, demikian dikatakan wartawan Hongkong, Willy Lam. Pemimpin Cina berusaha sebaik mungkin untuk memberikan kesan bersatu dan stabil. Topik pembicaraan yang menyebabkan sengketa tidak akan dibicarakan. Dalam tahun terakhir masa jabatannya Presiden Hu dan Perdana Menteri Wen "akan kembali memberikan argumentasi bagi haluan politik, yang sudah mereka ikuti dalam sepuluh tahun terakhir."
Tetapi satu hal dapat mengganggu keharmonisan yang direncanakan tersebut. Yakni kasus politik menyangkut mantan kepala polisi kota Chongqing, Wang Lijun, yang penuh teka-teki. Awal Februari lalu, Wang melarikan diri ke konsulat AS di Chengdu, Cina tengah. Kabarnya ia kemudian meninggalkan konsulat dengan keinginan sendiri, untuk menyerahkan diri kepada aparat keamanan di Beijing.
Sejak saat itu Wang menghilang. Wang Lijun dulu pernah menjadi orang kepercayaan Bo Xilai, Ketua Partai Komunis di kota Chongqing yang berpenduduk 30 juta orang. Bo berusaha keras untuk masuk lingkaran tertinggi kekuasaan Cina, yaitu dewan tetap politbiro. Tahun ini di badan itu terdapat sembilan kursi yang belum diduduki.
Persaingan Kekuasaan di Belakang Layar?
Yang menyebabkan larinya Wang ke konsulat AS tidak jelas. Media Cina berspekulasi, penyelidikan diadakan terhadap Wang Lijun, sehingga Bo Xilai tidak lagi mendukung mantan orang kepercayaannya. Tetapi Wang Lijun kemungkinan memiliki data-data yang memberatkan posisi Bo Xilai. Oleh sebab itu ia melarikan diri ke konsulat AS. Wartawan Hongkong Willy Lam berujar, "ini adalah skandal berskala internasional. Saya pikir, Bo Xilai akan memberikan keterangan tentang nasib Wang Lijun," tutur Willy Lam.
Bo Xilai adalah wakil prominen apa yang disebut "Kiri Baru“, sebuah sayap partai, yang menuntut lebih banyaknya peran negara daripada pasar. Lawannya adalah sayap ekonomi liberal. Pengamat memperkirakan, di balik skandal Wang Lijun ada persaingan dalam perebutan kursi di dewan tetap politbiro antara kedua fraksi ini.
Christoph Ricking / Marjory Linardy