Beruang Kutub Kelaparan Kejutkan Netizen Dunia
12 Desember 2017Rekaman video yang menunjukkan seekor beruang kutub kelaparan tengah mencari makanan di satu pulau di Kanada telah menjadi viral di media sosial. Video yang direkam oleh Paul Nicken, seorang fotografer majalah National Geographic dan salah satu pendiri kelompok lingkungan Sea Legacy, ini telah dibagikan lebih dari satu juta kali sejak ditampilkan di Instagram, Selasa (11/12/17).
"Seluruh tim Sea Legacy tidak kuat menahan tangis saat mendokumentasikan beruang kutub yang sekarat ini," dikatakan Nicken. "Pemandangan yang menyayat hati ini masih menghantui saya."
Tidak Ada Es Tidak Ada Makanan
Rekan Nicken, Cristina Mittermeier, mengatakan bahwa beruang kutub membutuhkan banyak daging untuk bertahan hidup, namun pelelehan es secara bertahap di wilayah ini membuat mereka sulit menangkap anjing laut - sumber makanan utama mereka.
"Mereka harus berjuang ketika terdampar untuk jangka waktu yang lama di daratan, tanpa lahan es laut untuk berburu," tulisnya dalam sebuah posting Instagram yang menunjukkan foto beruang kelaparan ini.
Menanggapi komentar di media sosial yang mempertanyakan mengapa tim Sea Legacy tidak mencoba membantu beruang tersebut, Mittermeier menyatakan, "Kami tidak memiliki senjata dan kami tidak memiliki makanan untuknya. Sama sekali tidak ada yang bisa kami lakukan."
Momok Perubahan Iklim
Mittermeier menambahkan, walaupun ia tidak dapat membuktikan apakah beruang tersebut kelaparan akibat dampak perubahan iklim atau bukan. Namun ia menegaskan bahwa pemanasan global akan bisa menyebabkan lebih banyak beruang kelaparan di masa depan.
"Memang benar bahwa kita tidak tahu apa yang menyebabkan hewan ini kelaparan. Tapi kami yakin, kecuali kita mengurangi emisi karbon, lapisan es di laut akan terus mencair dan lebih banyak beruang akan kelaparan," dikatakan Mittermeier.
Nicken mengatakan video ini diharapkan dapat membuka mata mereka yang meragukan terjadinya pemanasan global. Ia juga menyerukan tindakan untuk melawan perubahan iklim. "Realita sederhananya adalah jika Bumi terus menghangat, kita akan kehilangan beruang dan seluruh ekosistem di kutub.”
yf/vlz (dpa,national geographic,nytimes,instagram)