1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Penyebab Dentuman Bandung Masih Misterius

21 Mei 2020

Masyarakat Bandung dihebohkan dengan suara dentuman misterius yang terdengar berkali-kali. Belum diketahui pasti penyebab dentuman dari langit tersebut, namun BMKG Bandung pastikan tidak ada aktivitas gempa bumi.

https://p.dw.com/p/3cZyx
Indonesien Stadt Bandung
Foto: Imago/alimdi

Suara dentuman misterius yang diduga berasal dari langit mengejutkan warga di Kabupaten dan Kota Bandung, Jawa Barat pada Kamispagi (21/5). Warga  menyebutkan tak hanya sekali mendengar dentuman misterius tsb.

Suara tersebut terdengar antara pukul 08.30 hingga 09.30 WIB. Kejadian ini sontak menggegerkan jagat media sosial Twitter. Tidak sedikit yang mengunggah video yang memperlihatkan bagaimana suara dentuman itu terdengar dengan jelas.

Menanggapi banyaknya pertanyaan masyarakat terkait fenomena alam tersebut, BMKG Stasiun Geofisika Bandung menjelaskan, hingga kini masih belum dapat memastikan penyebab suara dentuman yang terdengar di sejumlah wilayah Bandung. 

‘‘BMKG saat ini sedang menganalisa dari faktor alam yang lain, bekerja sama dengan institusi terkait", ucap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya kepada DW. 

Tidak ada gempa bumi pemicu suara dentuman

Tony menjelaskan lebih rinci berdasarkan rekaman seismograf di sekitar Bandung, dipastikan pada rentang waktu terdengarnya dentuman misterius itu, tidak ada kejadian gempa bumi yang berpotensi menimbulkan suara dentuman. 

Indonesien | Erdbeben | Seismograph | BMKG
Data rekaman seismograf di BandungFoto: BMKG

Penjelasan lainnya, dari data citra satelit cuaca pukul 09.00 WIB secara umum kondisi cuaca di wilaya kota Bandung dan sekitarnya terpantau cerah dan berawan. 

Data citra radar cuaca juga memperkuat penjelasan bahwa secara umum cuaca di wilayah kota Bandung dan sekitarnya cerah, tidak ada hujan.

Indonesien | Erdbeben | Seismograph | BMKG
Data cuaca dari satelitFoto: BMKG

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung itu juga menambahkan, pihaknya tidak hanya melihat rekaman seismograf, citra satelit cuaca, dan citra radar cuaca. Tapi juga memonitor data Lightning Detector atau alat pengamatan petir pada pukul 08.30 hingga 09.30 WIB. Data menunjukkan terdapat satu strikes atau kilat pada jarak 250 km arah tenggara Lembang, tepatnya di sekitar wilayah Yogyakarta. "Lokasi ini sangat jauh dari Bandung dan tidak berdampak ke wilayah Bandung”, imbuhnya.

Indonesien | Erdbeben | Seismograph | BMKG
Data deteksi kilat di BandungFoto: BMKG

Selain itu, berdasarkan pengamatan magnet bumi dengan alat Fluxgate Magnetometer di Pos Observasi BMKG di Pelabuhan Ratu hingga pukul 10.00 WIB, data menunjukkan tidak terjadi aktivitas anomali magnetik pada komponen horisontal dan komponen vertikal.

Indonesien | Erdbeben | Seismograph | BMKG
Data cuaca di BandungFoto: BMKG

Dalam rentang waktu kurang dari enam bulan, tercatat sudah tiga kali dentuman misterius terjadi di Indonesia, dan semuanya masih belum diketahui pasti penyebab sumber suara tersebut. (ha/as)