Tren PhD Palsu di Iran
31 Mei 2013Coba akses Google di Iran dan ketik kata 'membeli gelar doktor' di mesin pencari dan Anda akan mendapatkan sekitar 4 juta hasil. Banyak tautan yang membawa Anda ke toko online untuk menemukan apapun yang Anda inginkan - mulai dari pemanggang roti, pakaian, kosmetik dan...hore..gelar PhD - dalam jurusan apapun yang Anda dambakan.
Sebuah penyedia jasa bahkan membubuhkan alamat kantornya di Teheran dan menggembar-gemborkan tawaran yang sulit ditolak: "Semuanya sudah dipersiapkan! Anda cukup memberi tanda tangan dan tinggal dicetak!"
Jadi, siapa yang perlu bersusah payah meriset topik, atau mengambil jalan pintas dengan mengutip orang lain seakan itu kata-kata sendiri? Mengapa harus menjiplak kalau bisa menyewa penulis bayangan yang mengerjakan semuanya?
Itu yang dijumpai Hamid B. di sebuah universitas di Teheran saat ia bertemu beberapa teman untuk makan malam dan perbincangan membahas disertasi.
"Saat saya mengeluh bahwa saya tidak maju-maju, mereka mulai tertawa. Mereka bilang saya bisa mendapatkan seseorang untuk menyelesaikannya," kisahnya.
Tinggal sebut, pasti didapat
Penyedia jasa PhD di Iran bahkan menawarkan layanan all-inclusive. Mereka tidak hanya menyelesaikan tesis sesuai dengan standar terbaru, tapi juga memberi pelatihan cara untuk pembelaan di hadapan profesor. Dan kalau Anda baru mengerjakan setengahnya, mereka akan merampungkannya untuk Anda.
Kalau bicara harga, ada tawaran untuk berbagai macam kantong. Jika Anda hanya menginginkan sejumlah contoh tesis, Anda bisa mendapat sebuah koleksi DVD dengan petunjuk, atau Anda bisa memesan penulis bayangan yang akan menyediakan produk akhir sesuai pesanan.
Bidang teknik? Seni? Sastra? Tidak masalah. Universitas swasta atau negeri? Siapa yang peduli?
Tingkat permintaannya begitu tinggi sampai-sampai kini individu pun mulai menggadaikan gelar PhD mereka yang sudah diraih. Salah seorang pengguna internet bahkan membual bahwa ia telah menjual disertasinya ke 6 orang yang berbeda.
Gelar pendidikan palsu
Di sekitar universitas tertua di Iran, yakni Universitas Teheran (UT), banyak dijumpai iklan untuk membeli dan menjual gelar PhD. Bahkan toko-toko buku, yang umumnya khusus menjual buku-buku kuliah, tampak terbuka dalam menerima kecenderungan ini.
Tapi keberanian dalam menjajakan gelar palsu tidak tertutup pada komunitas akademisi.
Mungkin kasus yang paling dikenal di Iran adalah mantan menteri dalam negeri Ali Kordan. Di bawah tekanan publik ia mengakui pada tahun 2008 bahwa gelar doktor kehormatannya dari Oxford sebagai hasil pemalsuan. Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan selain mundur.
Banyak deputi dalam parlemen Iran yang meyakini bahwa gelar PhD yang dipegang wakil presiden pertama Mohammad Reza Rahimi juga palsu. Muncul juga keraguan mengenai gelar doktor Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang menurut dugaan menulis disertasinya sewaktu menjabat gubernur provinsi Ardebil.
Namun panduan universitas di Iran mewajibkan kehadiran semua kandidat doktor di tengah penulisan disertasi. Sebuah surat terbuka kepada Ahmadinejad yang ditulis tahun 2009, mempertanyakan bagaimana ia mampu menggabungkan dua tugas berat tersebut. Surat itu tidak pernah mendapat balasan.