Cara Punya Banyak Teman di Jerman
Tinggal dan belajar di luar negeri memang sering membuat orang kesepian dan kangen rumah. Berikut kiat agar mendapatkan banyak teman dari salah satu mahasiswi Indonesia di Jerman, Putriana Hamka.
Ikuti organisasi kegiatan positif
Salah satu cara agar punya banyak teman dan jaringan di luar negeri adalah dengan mengikuti berbagai organisasi yang positif. Putri misalnya, pernah aktif selama satu tahun di Bonn International Model of United Nation. Di sini, Putri yang sedang mendalami Ilmu Politik di Universitas Bonn mengaku banyak belajar dan bekerja sama secara profesional dengan mahasiswa asing dan mahasiswa Jerman.
Berani memulai
Beberapa orang memang sangat pemalu. Tapi Putri menyarankan untuk mengatasi sifat ini dan berani mengambil inisiatif awal. Pertemanan bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti bertanya apakah boleh ikut di kegiatan sederhana seperti mengerjakan tugas kuliah bersama atau "boleh tidak ikut masak-masak bareng?" ujarnya mencontohkan.
Tidak "terlalu diambil hati"
Dalam interaksi sehari-hari terkadang timbul kesalahpahaman akibat perbedaan budaya dan gaya berkomunikasi. Mahasiswi tingkat tiga ini menyarankan agar tidak terlalu serius memikirkan itu semua sehingga jadi beban. "Jangan terlalu diambil hati. Kadang orang tidak menyapa bukan karena sedang marah kepada kita. Bisa jadi karena capek atau sedang buru-buru."
Ramah tapi hargai privasi
Sama seperti di Indonesia, salah satu hal yang bisa mengawali persahabatan adalah senyuman. Jadi saran Putri, bersikap ramah dan terbukalah kalau ingin punya banyak teman. Namun ia mengingatkan bahwa: "Yang khas di Jerman kita sangat menghargai privasi. Di sini contoh kecilnya kita tidak pernah mengunci pintu kamar. Tapi kalau ingin masuk ke kamar orang lain harus ketuk pintu dulu."
Punya pendirian
Putri mengakui kalau hal yang paling berbeda dari pergaulannya di Jerman adalah mereka sering kumpul bersama di bar, minum bir atau anggur. "Tapi kita tidak harus ikut-ikutan minum alkohol kalau tidak mau. Pada dasarnya orang Jerman akan menghargai pendirian kita," kata mahasiswi asal Jakarta itu.