Cegah Kepunahan Harimau
29 Juli 2013Hari pelestarian harimau atau Global Tiger Day lahir pada hari peringatan Pre Tiger Summit di Bali pada Juli 2010 dan ditetapkan dalam pertemuan tingkat tinggi (Tiger Summit) di Rusia pada tahun yang sama.
Seperti diketahui populasi harimau dunia saat ini terancam oleh penyusutan habitat, perburuan dan perdagangan ilegal. Ancaman yang sama juga dihadapi si Belang asli Indonesia, harimau Sumatera. Sementara harimau Jawa dan Bali dinyatakan punah pada awal abad 20. Aktivis hewan dan simpatisan berjuang agar harimau Sumatera tak menyusul punah.
Harimau Sumatera atau Panthera tigris sumatrae merupakan satwa endemik Indonesia yang populasinya tersebar dalam habitat-habitat kecil di dalam dan di luar kawasan konservasi di Sumatera. Diperkirakan populasi yang tersisa di habitat alaminya hanya tinggal 300 - 400 ekor saja dan jumlahnya diprediksi akan terus berkurang jikalau kerusakan hutan terus berlanjut.
Laju kehilangan habitat mencapai sekitar 5.9% per tahun. Setiap tahunnya pulau Sumatera kehilangan lebih dari 500 ribu hektar hutan yang berganti menjadi kawasan budidaya tanaman.
Selain mengalami kehilangan dan fragmentasi habitat, Harimau Sumatera juga terancam oleh beberapa jenis tekanan, misalnya konflik dengan manusia, perburuan dan perdagangan ilegal.
Forum HarimauKita bersama peneliti, dan pemerhati konservasi harimau melaporkan setidaknya ada lebih dari 600 konflik terjadi antara harimau dengan manusia sejak tahun 1998 sampai tahun 2011.
Mari dukung pelestarian harimau dengan cara tidak memburu, membeli produk dari harimau, dan juga ikut menjaga habitatnya.