Cina Tanam Modal di Yunani
21 Desember 2012Manos Kommatéas lahir di Passálimani, di lokasi paling bersejarah di pelabuhan itu. Dulu ia punya perusahaan yang bergerak di bidang teknik perkapalan dan keamanan. Tetapi krisis ekonomi melanda Yunani, dan kini ia menjadi supir taksi. Ia bertutur, "Di Piräus sekarang sulit. Banyak orang tidak punya pekerjaan dan menderita karena tindakan penghematan. Dalam setahun mungkin akan membaik, tapi saya tidak yakin." Demikian Kommatéas sambil menambahkan, negaranya berkesan tidak dewasa.
Jalan menuju perusahaan milik investor Cina sudah dikenalnya, walaupun masih dalam pembangunan. Ketika perusahaan PCT tiga tahun lalu membeli lisensi usaha di Pérama, di bagian barat pelabuhan, warga Yunani marah besar. Demonstran menyerukan agar penanam modal Cina hengkang, dan memblokir pekerjaan di dermaga II. Tetapi aksi protes besar sudah surut, kata Kommatéas. "Saya tidak bisa mengatakan apapun yang buruk. Orang Cina sangat sopan, sangat terpelajar. Saya pikir mereka memang mau membantu Yunani. Seharusnya itu sudah terjadi sejak lama. Itu pendapat saya," kata Manos Kommatéas.
Awalnya tersebar luas desas-desus tentang kondisi kerja yang buruk dan gaji yang rendah. Katanya, jika bekerja pada perusahaan Cina dan datang terlambat, harus membayar. Manos Kommatéas menampiknya. Ia bertukas, perusahaan Cina membayar gaji secara teratur, dan para pengusaha Cina bertindak sangat adil.
Investasi Asing
Wakil general manager perusahaan PCT mengantar pengunjung melihat-lihat pelabuhan dengan sebuah mobil merek Audi. Banyak kapal raksasa dimuati barang atau dibongkar muatannya dengan menggunakan peralatan berat. Truk-truk membawa atau menjemput kontainer. Untuk itu pondasi dermaga diperkuat. Kini orang bisa menumpuk lima kontainer dan bukan hanya dua, seperti di dermaga I, yang masih diurus Yunani. Hingga Mei 2013, dermaga III juga akan selesai. Memang lebih kecil dari dermaga II, tetapi lebih dekat dengan gudang-gudang besar.
Dalam tiga tahun terakhir, PCT yang menjadi anak perusahaan Cosco, menanam modal sebesar 300 juta Euro. 270 orang bekerja langsung pada PCT, 800 lapangan kerja lainnya di bidang pemasokan, dan tidak tercakup langsung dalam perusahaan logistik itu. Hanya tujuh dari mereka orang Cina. Cosco masih punya rencana besar bagi PCT. Kerjasama lebih erat dengan lapangan terbang Athena "Eleftherios Venizelos" sudah diputuskan sejak dua tahun lalu. Pertengahan November kerja sama dengan perusahaan perkeretaapian Yunani, OSE sudah diputuskan.
Piräus akan menjadi lokasi transit antara Asia, Afrika dan Eropa. Tujuannya, agar kapal-kapal tidak perlu berputar lewat Gibraltar hingga Rotterdam atau Hamburg. Demikian dijelaskan general manager PCT, Fu Chengqiu. Sebaliknya, muatan yang berasal dari timur atau selatan akan langsung dipindahkan ke kapal-kapal kecil, atau langsung ke atas rel, dan diangkut ke Eropa bagian tengah, tapi terutama ke Eropa Timur.
Masalahnya, jalur kereta api di Yunani hanya terdiri dari satu rel dan sudah sangat tua. Terowongan dan jembatan tidak ada. Fu Chengqiu menjelaskan, "Saya tidak mempelajari dengan seksama situasi perkeretaapian Yunani. Tapi saya yakin, jika perusahaan perkeretaapian bekerjasama dengan terminal kami, masa depan akan cerah."
Hubungan Baik dengan Yunani
Situasi politik Yunani yang tidak stabil juga tidak menjadi masalah bagi perusahaan Cina. Pemerintah Yunani dan Cina punya hubungan baik. Itu saja yang penting, kata Fu. "Partai mana yang berkuasa, adalah masalah intern Yunani. Saya tidak ikut campur dan percaya semua partai yang berkuasa. Mereka harus melindungi rakyat dan kepentingan mereka, juga mendukung perusahaan agar berkembang."
Pada kenyataannya, di dinding ruang konferensi masih tergantung foto Giorgos Papandreou yang pernah menjadi perdana menteri, yaitu ketika ia membuka PCT. Ia yakin, orang Yunani cerdas, dan tahu bagaimana caranya untuk maju. Kelak Yunani akan bisa menyelesaikan masalah. Demikian dikatakan Fu Chengqiu dengan yakin. Ia menambahkan, walaupun Yunani akhirnya meninggalkan zona Euro dan bangkrut, PCT akan terus beroperasi di Piräus.
Izin bagi PCT berlangsung hingga 2043. Jika perusahaan berfungsi baik, para pekerjanya juga akan mendapat keuntungan, demikian dikatakan Fu. Pesannya dan slogan utama perusahaan adalah "Harmony and win win". Semua orang harus dapat keuntungan, tetapi dalam keselarasan. Awalnya memang ada protes anti investor Cina. Tetapi situasi sudah sangat membaik, kata Fu. "Pekerja kami merasa sebagai bagian perusahaan, dan sebagai bagian keluarga besar ini. Kita saling belajar dan mengembangkan kepercayaan. Tapi tujuannya hanya satu. Perusahaan harus sukses. Hanya dengan cara itu pekerja punya pekerjaan dan gaji dan mampu menunjang keluarga dan punya masa depan." Demikian Fu Chengqiu.
Para pekerja PCT tergabung dalam serikat pekerja. Resepsionis di perusahaan tersebut bercerita, aksi protes terhadap Cosco dulu diorganisir serikat pekerja, yang khawatir kehilangan hak istimewanya. Ia sudah pernah bekerja di banyak perusahaan lain, antara lain di tingkat manajemen di sebuah perusahaan IT, yang sekarang bangkrut. Di PCT gajinya tidak dikurangi, kata perempuan asli Yunani berusia pertengahan 30 itu. Kepribadian dan waktunya belum pernah dihormati seperti di PCT.