Cina Yakin Capai Target Pemuilihan Ekonomi Pascapandemi
6 Maret 2023Pada pembukaan Kongres Rakyat Nasional di Beijing, Minggu (5/3), Perdana Menteri Li Keqiang, mewanti-wanti terhadap situasi global yang kian tidak menentu. Di depan sekitar 3.000 peserta yang hadir , dia menyerukan modernisasi Pasukan Pembebasan Rakyat Cina (PLA), "demi memperkuat kesiagaan tempur dan menambah kemampuan militer," katanya.
Konges tahunan petinggi Partai Komunis itu sebenarnya didominasi isu ekonomi. Sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi Cina anjlok di kisaran tiga persen di bawah rezim nol-Covid yang kekat.
Tahun ini, pemerintah menetapkan target pertumbuhan sebesar lima persen. Bahwa angka tersebut terkesan kurang ambisius, dijawab PM Li Keqiang dengan merujuk pada ketidakpastian situasi geopolitik global.
Angka inflasi di seluruh dunia tetap akan tinggi, sementara pertumbuhan perdagangan internasional cendrung melambat, kata dia. "Upaya asing untuk menundukkan dan menghambat Cina
Operator kereta api Jerman @deutschebahn (tag sendiri yah kl ada) akan membekali stafnya dengan kamera tubuh menyusul tingginya jumlah serangan terhadap pekerja. Program percontohan di barat daya Jerman telah dilakukan sejak Februari dan akan diperluas.
.
Kalau petugas keamanan di Indonesia juga dibekali bodycam, apakah penumpang atau masyarakat publik akan merasa lebih aman?
juga semakin gencar," imbuhnya, merujuk pada kebijakan AS yang melarang Cina membeli produk berteknologi tinggi.
Zhao Chenxin, Wakil Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), mengklaim pertumbuhan didorong sektor pariwisata dan retail, serta tingginya angka konsumsi domestik selama Tahun Baru. "Perekonomian Cina terus tumbuh secara stabil," kata dia. "Target sebesar lima persen sudah sesuai dengan momentum ekonomi saat ini. Dan target itu bisa menjadi acuan bagi semua pihak untuk fokus pada kualitas dan efisiensi pertumbuhan ekonomi."
Konsolidasi kekuasaan
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan kenaikann anggaran pertahanan diperlukan untuk mengimbangi "tantangan keamanan yang rumit," serta "tanggungjawab Cina sebagai negara adidaya," kata dia seperti dilansir AP.
Langkah Beijing bisa dipahami sebagai eskalasi konflik seputar Taiwan atau Laut Cina Selatan, serta memicu ketegangan baru dengan AS yang mencurigai modernisasi militer Cina sebagai indikasi invasi militer.
PM Li Keqiang kembali menegaskan penolakannya terhadap kemerdekaan Taiwan, namun tetap berpegang pada doktrin "reunifikasi damai" dengan Cina. Warga di kedua sisi Selat Taiwan merupakan saudara sedarah setanah air, kata dia. Terlepas dari rayuan diplomasi, Presiden Xi Jinping sebelumnya sudah mencanangkan akan mendorong modernisasi militer agar bisa menginvasi Taiwan selambatnya hingga 2027.
Agresi Cina di Selat Taiwan meningkatkan kewaspadaan di kawasan, terlebih setelah invasi Rusia di Ukraina. Xi Jinping berulangkali memberikan dukungan bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam isu Ukraina, dan sebaliknya menuduh NATO dan AS bertanggungjawab atas eskalasi konflik. Washington mengancam akan menjatuhkan sanksi jika Beijing membantu invasi Rusia dengan mengirimkan persenjataan.
Kongres Nasional kali ini juga merupakan momentum bagi Xi Jinping untuk mengukuhkan kekuasaannya. Di penghujung kongres, Xi dijadwalkan akan dilantik untuk masa jabatan yang ketiga sebagai presiden, setelah sebelumnya mencabut batasan usia bagi pemimpin pemerintahan. Dia juga diprediksi akan mengumumkan pengganti PM Li Keqiang yang sebenarnya termasuk rival politik Xi.
Perpanjangan masa jabatan bagi presiden merupakan yang pertama dalam sejarah Partai Komunis Cina.
rzn/hp (rtr,ap)