Cinta Mati di Tangan Pamong Praja
14 Februari 2018Ketika dunia merayakan cinta, aparat dan pemerintah di sejumlah kota di Indonesia malah sibuk menyantroni pasangan yang sedang kasmaran. Rabu (14/2) Satuan Pamong Praja Surabaya dikabarkan menciduk ratusan pasangan saat penggerebekan lantaran diduga merayakan hari Valentine. Pelanggaran atas ruang pribadi itu dianggap "tindak pencegahan" oleh pemerintah kota.
"Kalau misalnya kemarin sampai ada yang melakukan tindak asusila kemudian yang perempuan hamil, tapi yang pria tidak bertanggung jawab kan menimbulkan masalah sosial baru bagi kota," dalih Supomo, Kepala Dinas Sosial Surabaya seperti dikutip Detik.com.
Surabaya tidak sendiri di fron terdepan dalam perang melawan Valentine. Sejumlah kota lain ikut melarang dan menindak pasangan muda, termasuk Mataram di Lombok. Pemerintah provinsi memerintahkan kepolisian melakukan penggerebekan terhadap sekolah-sekolah untuk mencegah munculnya "tindak asusila" di kalangan siswa.
Baca: Beragama dengan Rileks dan Berbelas Kasih
Syamsu Rizal, Wakil Walikota Makassar di Sulawesi, juga mengaku melarang perayaan Valentine di kotanya. "Pemerintah kan tidak pernah menetapkan Valentine sebagai hari raya nasional." Selain Makassar, Depok dan sekitar delapan kota lain ikut-ikutan melarang perayaan hari kasih sayang.
Sebaliknya Pemerintah Provinsi Aceh yang dulu selalu melarang Valentine, kali ini hanya mengeluarkan himbauan kepada masyarakat agar tidak melanggar aturan Syariah Islam. Larangan tidak diterbitkan. "Hari Valentine merefleksikan budaya yang tidak sesuai dengan Aceh dan Syariah Islam," kata Irwandi Yusuf, Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam.
Penggerebekan terhadap pasangan muda-mudi di hari Valentine dibayangi oleh rencana Dewan Perwakilan Rakyat merevisi KUHP untuk mengkriminalkan hubungan seksual di luar nikah, terlebih oleh kaum LGBT.
rzn/yf (afp, detik, kompas)