Daeng Aziz Ditangkap, Kalijodo Ditertibkan
29 Februari 2016Sebanyak 13 ekskavator dikerahkan Senin pagi (29/02/16) untuk menghancurkan bangunan-bangunan di kawasan Kalijodo, Jakarta. Ada ratusan bangunan yang berdiri di dalam zona hijau itu. Hingga saat ini, pembongkaran bangunan, termasuk cafe-cafe dengan bangunan permanen, berjalan lancar.
Orang yang disebut-sebut sebagai "jago" Kalijodo dan selama ini mengoperasikan salah satu cafe terbesar di kawasan prostitusi itu, Daeng Aziz, sebelumnya ditangkap polisi atas tuduhan mencuri listrik. Dia sempat menyembunyikan diri di sebuah tempat kos di Jakarta.
Menurut laporan media, cafe milik Daeng Aziz adalah bangunan pertama yang dirobohkan oleh 3 ekskavator. Sehari sebelumnya, anak buah Daeng Aziz sudah diminta mengambil barang-barang yang masih diperlukan dari lokasi.
Ada sekitar 5.000 aparat keamanan yang diturunkan, gabungan dari Polri, TNI dan Satpol PP. Rencana pembongkaran Kalijodo memang sempat menyulut debat di kalangan warga dan politisi. Wakil-wakil parpol bergantian berkunjung ke tempat itu untuk menentang rencana Gubernur Ahok.
Tapi Pemerindah Daerah Jakarta tetap bersikeras melakukan "penertiban" itu, karena kawasan Kalijodo yang dikenal luas area kawasan prostitusi ilegal itu memang dibangun di kawasan yang rencananya akan menjadi zona hijau Jakarta. Wilayah 1,5 hektar itu nantinya akan dijadikan taman.
"Pertama, kita perlu membongkar semua rumah dan merebut kebali lahan yang akan digunakan untuk ruang hijau, karena inilah utama fungsi daerah ini sejak awalnya," kata Walikota Jakarta Barat, Anas Effendi, kepada wartawan.
"Kalau itu sudah semua selesai, kami akan segera membangun kembali kawasan ini (dengan taman)," tambahnya.
Pembongkaran lokalisasi ilegal Kalijodo adalah bagian dari penertiban kawasan lampu merah, yang ditargetkan sudah selesai tahun 2019. Hingga ini ada sekitar 70 area prostitusi di kota-kota besar Indonesia yang sudah ditertibkan. Masih ada 100 kawasan distrik merah yang akan ditutup.
Pemda DKI memberi waktu selama satu minggu kepada sekitar 3.000 warga untuk membereskan dan mengambil barang-barangnya. Penduduk tetap di Kalijodo akan mendapat fasilitas rumah susun. Para prostitusi akan diberikan fasilitas pelatihan agar bisa mencari pekerjaan lain.
Bagi warga yang harus pergi, mendapatkan tempat tinggal tampaknya bukan persoalan besar, masalahnya adalah bagaimana mendapat pekerjaan lain. Sebelumnya, banyak warga yang diuntungkan oleh praktek prostitusi ilegal, misalnya dengan berjaualan atau menyewakan ruangan.
"Suami saya masih pengangguran, sejak dia mengehntikan bisnis, "kata Kania Fauziah, yang suaminya menjalankan bisnis hiburan di kawasan Kalijodo.
hp/ap (rtr, merdeka.com)