Daimler Ingin Kembali Kuasai Pasar
10 Februari 2012“Kami menetapkan banyak target untuk tahun 2011 dan target yang kami raih jauh lebih besar.” Demikian dikatakan direktur utama Daimler Dieter Zetsche Kamis (09/2) saat mempresentasikan neraca bisnis perusahaan otomotif Jerman tsb. Dengan rekor penjualan mobilnya tahun lalu Daimler meraih keuntungan terbesar dalam sejarahnya. Tahun 2011 perusahaan yang juga terdaftar dalam bursa Jerman DAX meraup laba 6,0 milyar Euro, sementara tahun 2010 hanya 4,57 milyar Euro. Menurut keterangan perusahaan omsetnya 106,5 milyar Euro, lebih besar dari target yang ditetapkan pimpinan Daimler Zetsche, yakni 100 milyar Euro. Hasil dari bunga dan pajak mencapai 8,76 milyar Euro, yang merupakan nilai plus 20 persen lebih besar dibanding tahun 2010. Penjualan Daimler naik sekitar 11 persen menjadi 2,1 juta kendaraan, yang merupakan angka penjualan terbesar selama ini.
"Prestasi ini menunjukkan bahwa perusahaan kami dengan portofolio atau segmen produk yang luas mulai dari mobil, truk, kombi, bis dan jasa keuangan, secara strategis memiliki posisi bagus.“ Dikatakan pimpinan Daimler Dieter Zetsche. Terutama segmen Mercedes-Benz Cars mencapai angka penjualan, omset dan keuntungan terbaik. Tapi bisnis di segmen truk dan jasa keuangan juga berjalan bagus.
Angka Rekor Bukan Jaminan
Meski demikian dalam wawancara dengan DW, pakar otomotif Frank Schwope dari bank NordLB memperingatkan agar tidak terlalu menilai berlebihan hasil prestasi tersebut. Angka rekor semacam itu pada saat ini tidak terlalu istimewa di sektor industri otomotif. Selain itu kebanyakan produsen lainnya tahun 2011 juga melaporkan rekor hasil produksi, demikian ditekankan Schwope. Dengan permintaan yang terus meningkat dari negara-negara berkembang, bagi banyak produsen otomotif tidak sulit memicu angka penjualan dari tahun ke tahun, dengan catatan rekor penjualan yang baru. Sebaliknya perusahaan tidak selalu berhasil meningkatkan angka keuntungan.Para pakar secara senada berpendapat posisi Mercedes saat ini jelas di belakang saingan terdekatnya. Dalam poin rentabilitas di segmen mobil, Daimler masih berada di belakang BMW dan Audi. Hal yang sama juga terjadi dengan saingan Daimler, Volvo pada segmen truk.
Daimler Memiliki Ambisi
Meski demikian dalam presentasi neraca bisnis di Stuttgart, Dieter Zetsche menekankan ambisi Daimler di kelas premium. Yakni sampai tahun 2020 mengejar posisi puncak di segmen mobil mewah. „Kami ingin menduduki posisi puncak di seluruh segmen bisnis kami.“ Dikatakan Zetsche lebih lanjut, „kami tahu bahwa hal itu tidak dapat kami peroleh dengan mudah.“ Sampai tahun 2015 perusahaan otomotif Daimler akan meluncurkan 10 model baru ke dealer/ruang pamer mobil. „Kami tahu, kami memiliki persyaratan amat bagus dan terletak pada kami untuk memanfaatkan persyaratan ini agar membuahkan hasil.“
Penetapan target semacam itu bukan hal istimewa di sektor industri otomotif. Pakar otomotif Frank Schwope mengatakan kepada DW berkaitan hal tersebut, posisi aktual nomor satu, hanyalah posisi sementara. Secara jangka panjang posisi puncak, baik di kelas premium atau di pasar mobil biasa belum pasti. Sebaliknya, dengan ambisi perusahaan otomotif Cina, pasar dunia otomotif di masa depan sudah pasti akan bergolak.
Daimler Tetap Optimis
Direktur utama Daimler Dieter Zetsche dalam presentasi neraca perusahaannya juga memandang optimis ke depan. “Kami yakin bahwa pasar otomotif, akan terus berkembang lebih besar dan kami akan terus merebut pangsa pasar”, tutur Zetsche dalam wawancara dengan DW. Untuk tahun ini pimpinan Daimler Zetsche memperkirakan, dengan pengecualian krisis utang yang membebani pasar Eropa Barat, pertumbuhan pasar otomotif dunia agak tertahan. Secara global pelepasan produk ke pasaran akan bertambah sekitar empat persen. Di segmen truk Daimler mengharap pertambahan pesanan, setidaknya sama seperti tahun 2011. Secara umum perusahaan yang mempekerjakan 271.370 karyawan di seluruh dunia, mengharap peningkatan seterusnya dalam penjualan dan omset. Produksi perusahaan otomotif itu terutama akan diperbesar di Amerika utara, Asia dan Hungaria. Pabrik-pabrik di luar negeri juga akan menjamin lapangan kerja di Jerman, demikian ditekankan Zetsche. Di Jerman Daimler mempekerjakan hampir 170 ribu karyawan.
Klaus Ulrich/Dyan Kostermans
Editor: Hendra Pasuhuk
LINK: http://www.dw-world.de/dw/article/0,,15730286,00.html