Dana Penyelamatan Permanen Disepakati
30 Januari 2012Pertemuan 27 pemimpin Uni Eropa bertujuan mencapai kesepakatan baru untuk memperketat anggaran belanja negara. Pakta yang diusulkan Jerman tersebut diharapkan mampu mengatasi krisis utang yang telah membelenggu selama 2 tahun lebih. Kanselir Jerman Angela Merkel menjelaskan, "Jadi nantinya setiap negara memiliki rem utang sehingga ada keamanan finansial. Disiplin anggaran sesuai dengan pakta pertumbuhan dan stabilitas juga tercapai."
Bahasan utama lainnya adalah pasar tenaga kerja Eropa. 23 juta warga Uni Eropa adalah penganggur, atau 10 persen dari total penduduk. Pertemuan kali ini mengukuhkan alokasi sisa anggaran Uni Eropa tahun 2007-2013 sebesar 20 miliar Euro, kepada penciptaan lapangan kerja, serta pencairan kredit bank bagi perusahaan skala kecil dan menengah. Kepala zona Euro, Jean Claude Juncker mengatakan, "Kami harus belajar menjelaskan bahwa dalam persatuan ekonomi dan moneter Eropa yang penting bukan hanya konsolidasi keuangan publik, tapi juga prospek pertumbuhan ekonomi."
Komisi Eropa juga mengusulkan sisa dana pembangunan sebesar 82 miliar Euro diberikan kepada negara-negara yang membutuhkan bantuan memperbaiki pasar tenaga kerja, seperti Spanyol dan Yunani.
Dana penyelamatan permanen
Para pemimpin Uni Eropa juga menandatangani perjanjian untuk menciptakan Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM), yakni dana 'bailout' permanen bernilai 500 miliar Euro yang mulai dapat digunakan bulan Juli mendatang atau setahun lebih awal dari rencana semula. ESM rencananya akan menggantikan Fasilitas Stabilitas Finansial Eropa (EFSF), dana sementara yang telah digunakan untuk menyelamatkan Irlandia dan Portugal.
Tekanan datang dari Perdana Menteri Italia Mario Monti, Direktur IMF Christine Lagarde, serta Menteri Keuangan Amerika Serikat Timothy Geithner untuk menggabungkan EFSF dengan ESM sehingga total dana mencapai 750 miliar Euro. Hingga kini Jerman masih menolak usulan tersebut. Kanselir Angela Merkel enggan membahas isu tersebut hingga pertemuan Uni Eropa berikutnya bulan Maret nanti.
Gajah dalam ruangan
Kontroversi terbesar dalam pertemuan kali ini adalah negosiasi restrukturisasi utang Yunani dengan para pemegang obligasi. Sejumlah petinggi Eropa juga menilai Athena belum mampu memenuhi program penghematan yang dijanjikan. Jerman bahkan mengusulkan Yunani untuk sementara menyerahkan kontrol pajak dan keputusan belanja negara kepada sebuah komisi bentukan Uni Eropa sebelum mendapatkan angsuran bailout berikutnya sebesar 130 miliar Euro. Komisi tersebut nantinya dapat memveto keputusan anggaran yang dibuat Athena. Itu artinya sama saja dengan merebut kedaulatan anggaran Yunani. Usulan Jerman didukung Belanda dan Swedia, namun langsung dimentahkan para petinggi Yunani, Luksemburg dan Austria.
ap/rtr/afp/Carissa Paramita
Editor: Marjory Linardy