Deretan Bencana Alam di Indonesia Awal Tahun 2021
Belum genap tiga pekan awal tahun 2021, sederet bencana alam melanda Indonesia dan merenggut ratusan korban jiwa. Mulai dari banjir, gelombang pasang, tanah longsor, hingga erupsi gunung api.
Longsor di Sumedang, Jawa Barat
Longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kec. Cimanggung, Kab. Sumedang, Jawa Barat pada 9 Januari 2021. Longsor terjadi karena tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut sehingga membuat kondisi tanah tidak stabil. Berdasarkan data Badan SAR Nasional (Basarnas), sedikitnya 40 orang meninggal dunia dalam peristiwa ini dan 1.020 warga terpaksa mengungsi ke sejumlah pos pengungsian dan rumah kerabat.
Banjir di Kalimantan Selatan
Curah hujan tinggi menyebabkan sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan antara lain Kab. Banjar, Kab. Tanah Laut, Kab. Hulu Sunga Tengah, dan Kab. Tabalong terendam banjir dengan ketinggian 2-3 meter. Sedikitnya, 3 orang meninggal dunia dan nyaris 44 ribu orang mengungsi dalam bencana yang melanda sejak 12 Januari. Aktivis lingkungan sebut kerusakan ekologis jadi penyebab utama terjadinya banjir.
Gempa di Majene, Sulawesi Barat
Pada 15 Januari 2021 gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat. Sedikitnya 84 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang mengalami luka-luka dalam peristiwa ini. Selain itu, lebih dari 30 ribu warga dilaporkan mengungsi. Pemerintah juga sudah menetapkan status tanggap darurat atas gempa Sulawesi Barat.
Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru di Jawa Timur memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada Sabtu 16 Januari 2021, yang meluncur sejauh lebih kurang 4 kilometer disertai guguran lava pijar dengan jarak luncur 500-1.000 meter dari Kawah Jonggring Seleko ke arah Besuk Kobokan. Demikian data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Status Gunung Semeru dilaporkan masih level II atau “Waspada”.
Banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara
Banjir dan longsor juga melanda Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara pada 16 Januari 2021. Banjir dan tanah longsor terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi dan tidak stabilnya struktur tanah. Sedikitnya sembilan kecamatan terdampak banjir. Berdasarkan data BNPB sedikitnya 6 orang meninggal dunia. Sebanyak 12 unit rumah mengalami rusak sedang hingga berat.(dari berbagai sumber) rap/pkp