Diduga Korupsi, Rekening PM Malaysia Dibekukan
7 Juli 2015Tim penyidik kasus dugaan korupsi pada Dana Investasi Malaysia, 1MDB, memerintahkan pembekuan enam rekening bank menyusul laporan media yang mengungkap kucuran dana sebesar 700 juta US Dollar atau senilai 9,3 Trilyun Rupiah ke rekening Perdana Menteri Najib Razak.
Wall Street Journal pekan lalu melaporkan, penyidik menelusuri aliran dana gelap ke sebuah rekening bank yang diduga dimiliki oleh perdana menteri. PM Najib sendiri sejauh ini menepis tudingan bahwa dirinya menerima uang dari 1MDB dan mengancam akan mengambil jalur hukum.
"Saya akan membicarakan ini dengan pengacara saya dan mereka akan memberikan saran cara hukum terbaik yang bisa saya ambil di negara ini dan di luar negeri," kata Najib.
Sejauh ini penyidik enggan mengungkap pemilik keenam rekening yang dibekukan. Mereka dilaporkan juga menyita berbagai dokumen terkait enam rekening yang tersimpan di dua bank tersebut.
Kecaman Mahathir Mohamad
Bekas Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengecam Najib terkait skandal tersebut. Figur berpengaruh yang berperan besar menempatkan Najib di kursi nomer satu negeri jiran itu menilai sang perdana menteri telah membuat malu Malaysia.
"Satu-satunya yang membuat malu negeri ini adalah Najib dan 1MDB. Sebelumnya Malaysia belum pernah dihina dengan tudingan yang tak terjawab, berbeda dengan sekarang," tulisnya dalam sebuah blog.
Mahathir mendesak Najib membuka isi rekeningnya untuk mengungkap aliran dana pinjaman yang menghilang atau mengajukan pengunduran diri. Kejaksaan Agung Malaysia, Sabtu (4/7) silam mengumumkan pihaknya menerima dokumen dari tim penyidik yang "berkaitan dengan dugaan" aliran duit ke rekening pribadi perdana menteri.
Dana Investasi di Bawah Pengaruh Razak?
1MDB saat ini tercatat memiliki utang sebesari hampir 11,6 miliar US Dollar. Bahkan sebelum laporan Wall Street Journal, dana investasi Malaysia itu telah dibidik oleh penyidik Bank Sentral, Badan Pengawasan Keuangan, Kepolisian dan Komite Pengawasan Keuangan Publik di Parlemen.
Harian WSJ mengutip dokumen penyelidikan yang mengungkap adanya lima transaksi pembayaran yang masuk ke rekening Najib. Dua transaksi terbesar ditengarai bernilai 620 juta USD dan 62 juta USD. Kedua kucuran dana dibuat tahun 2013 lewat bank di Swiss oleh sebuah perusahaan yang terdaftar di British Virgin Islands.
1MDB sendiri sejauh ini menepis tudingan tersebut. Manajemen perushaan mengklaim pihaknya tidak pernah menyediakan dana apapun buat perdana menteri. Sebagai catatan, Najib Razak adalah ketua dewan pembina 1MDB.
Wall Street Journal beberapa tahun lalu juga sempat mengungkap praktik gelap dana investasi Malaysia. 2012 silam 1MDB dilaporkan membeli aset Genting Grup dengan harga yang jauh lebih tinggi. Genting kemudian menyumbangkan uang tersebut ke sebuah yayasan yang dikuasai oleh Najib Razak.
Sang perdana menteri kemudian dilaporkan menggunakan dana tersebut untuk kepentingan kampanye jelang pemilihan umum 2013
rzn/vlz (rtr,wsj,malaysiakini)