Dinilai Anti Islam, Partai Jerman Tuai Kecaman
2 Mei 2016Program politik yang baru saja disahkan partai Alternative für Deutschland, AfD, menuai kecaman dari organisasi Islam, Kristen dan Yahudi di Jerman. Dalam garis besarnya, partai konservatif kanan itu membubuhkan sikap anti Islam.
Ketua Umum Dewan Sentral Muslim Jerman, Aiman Mayzek menganggap program politik AfD, yang antara lain berisikan larangan membangun menara mesjid, populis dan mengalihkan perhatian publik dari isu sosial yang lebih mendesak.
Dalam kongres nasional akhir pekan silam, AfD menolak doktrin bekas Presiden Christian Wulf bahwa "Islam adalah bagian dari Jerman." Selain itu partai itu juga mendukung larangan penggunaan burka dan menolak status badan hukum untuk organisasi islam.
Gereja Protestan Jerman (EKD) mengecam sikap politik AfD karena dinilai mendorong Islamofobia dan membibit kebencian. "Kongres partai seharusnya mengecam gelombang kekerasan terhadap pengungsi," tutur Presiden EKD, Heinrich Bedford-Strohm.
Hal senada juga diungkapkan perwakilan Yahudi. "Dengan programnya AfD telah meninggalkan ranah konstitusi," ujar Josef Schuster, Ketua Dewan Yahudi Jerman. Sikap anti Islam AfD "juga merupakan serangan terhadap agama Yahudi di Jerman," imbuhnya merujuk pada larangan hewan kurban yang diperjuangkan partai tersebut.
AfD yang awalnya didirikan untuk kaum minoritas anti Uni Eropa dan Islamisasi kini menjelma menjadi salah satu kekuatan politik terbesar di Jerman. Partai pimpinan Frauke Petry tersebut mencatatkan diri sebagai partai terbesar ketiga di lima negara bagian.
rzn/as (epd,dpa)