Domba Perancis Ikut Kurangi Emisi Kota
3 November 2013Memotong rumput di halaman Marie-Josee Gellet tidak melibatkan desingan mesin pemotong rumput. Yang terdengar justru kunyahan renyah domba yang tengah menikmati camilan.
"Mereka bebas bergerak di halaman saya, melakukan apapun," kata Gellet kepada DW. Di rumahnya di tengah kota Lyon, Gellet menjelaskan dirinya tidak perlu melakukan apapun untuk merapihkan halaman, domba yang membereskannya.
"Saya bukan seorang pecinta lingkungan, tapi senang bisa ikut terlibat kegiatan ramah lingkungan di kota," ungkap Gellet.
Sewa domba
Domba pemotong rumput Gellet menjadi bagian inisiatif Christophe Darpheuil, direktur Naturama, sebuah asosiasi pendidikan lingkungan dan pelopor penggembalaan kota di Perancis.
Darpheuil membawa jenis domba Soay yang terancam punah ke Perancis dari Skotlandia enam tahun lalu. Begitu domba-domba tiba, ia sadar tidak memiliki cukup rumput untuk memberi makan, jadi Darpheuil mulai menyewakan domba untuk memotong rumput di lahan publik.
"Awalnya ide ini dianggap menggelikan," tutur Darpheuil. "Tapi saat mereka lihat betapa efisien, baru mereka berkata: 'Ternyata setimpal.' Kini ada enam badan pemerintah yang menyewa domba sepanjang tahun."
Manfaat lingkungan
Domba Soay terutama cocok untuk pekerjaan sejenis ini karena mereka tidak butuh banyak perawatan - bahkan wol mereka rontok sendiri. Mereka dapat merumput di areal yang curam yang sulit dijangkau mesin dan kotoran mereka juga menyuburkan tanah.
Selain menghemat bahan bakar, mengurangi polusi suara dan emisi CO2, domba juga membantu mempertahankan keragaman hayati.
"Pada rumput ditemukan kupu-kupu dan capung," lanjut Darpheuil. "Domba tidak akan melahap mereka dan mereka tidak memakan bayi serangga. Berbeda dengan mesin. Semuanya rusak, semuanya hancur."
Namun menggunakan domba membutuhkan perubahan standar estetika tertentu - bagi mereka yang ingin rumput dipotong dengan tinggi tertentu mungkin tidak akan puas.
"Domba hanya makan untuk diri sendiri. Mereka tidak peduli dengan keindahan. Mereka hanya memilih rumput yang terlezat," jelas Darpheuil.
Menciptakan kerja eko
Banyak rintangan yang juga harus dilewati. Darpheuil sudah mampu mengatasinya dan kini berniat berbagi pengalaman. Untuk melatih gembala kota, ia mengembangkan program pendidikan untuk Sekolah Ilmu Tanah Pertanian Nasional di Toulouse.
"Kami akan berusaha menciptakan jenis kerjaan baru," papar Darpheuil. "Tidak perlu 300 domba untuk membiayai hidup layak. Hanya dengan 30-40 domba, seseorang dapat hidup sepanjang tahun dengan menyewakan domba ke kota-kota."
Tak hanya di Perancis
Domba kota juga berguna di Jerman. Di Berlin, bekas lapangan terbang Tempelhof telah diubah menjadi taman kota. "Tahun 2014 atau 2015, bisa menjadi opsi untuk menggunakan domba atau sapi," kata Michael Krebs, manajer taman.
Memakai domba mungkin tidak menekan biaya, tapi memberi generasi muda kota kesempatan untuk belajar mengenai agrikultur, tambah Krebs.
Dan bukan hanya anak muda yang diuntungkan oleh kehadiran hewan di kota, menurut warga Lyon berusia 91 tahun, Louis Roure.
"Semak dan rumput mengambil alih di sini, parah sekali. Saya tidak mau diinvasi oleh mereka, jadi saya menemukan solusi: domba," candanya. "Domba juga bisa menjadi teman yang luar biasa."