151011 G20 3 IWF
16 Oktober 2011Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel mencapai kesepakatan erat sebelum digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Cannes awal November mendatang. Dalam pembicaraan telefon Jumat (14/10) Obama dan Merkel juga membahas krisis hutang di kawasan pengguna Euro. Demikian keterangan Gedung Putih.
Dari pertemuan puncak Uni Eropa 23 Oktober mendatang diharapkan tercapai solusi yang berpengaruh dan meyakinkan. Demikian komunike akhir pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 di Paris.
Kelompok G 20 yang terdiri dari negara industri dan ambang industri mengandalkan solusi meyakinkan krisis Euro oleh Eropa. Eropa sudah bertekad bulat dalam pertemuan puncak Uni Eropa 23 Oktober mendatang mewujudkan keputusan-keputusan yang penting untuk langkah-langkah solusi yang luas. Demikian dikatakan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble Sabtu (15/10) seusai pertemuan dengan menteri keuangan G-20 dan gubernur bank sentral di Paris.
Direktur Dana Moneter Internasional IMF Christine Lagarde mengatakan, masalah utama terutama dari negara-negara ambang industri adalah agar krisis keuangan Uni Eropa tidak ikut menjerumuskan seluruh perekonomian dunia
"Kami mendengar keras dan jelas bahwa pasar keuangan saat ini sangat cemas mengenai risiko merambatnya krisis mata uang dari kawasan dengan perekonomian kuat menjadi krisis pasar keuangan dan merambat ke negara-negara dengan pendapatan rendah."
Terutama Amerika Serikat, Jepang namun juga Cina dan Brasil tetap melancarkan tekanan terhadap Eropa.
Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble menjanjikan paket komprehensif untuk solusi krisis hutang Yunani yang terancam bangkrut. Selain itu dijamin bahwa bank-bank Eropa yang bersangkutan akan diperlengkapi dengan modal yang cukup. Sebelumnya Schäuble juga tidak menutup kemungkinan pemaksaan rekapitalisasi bank-bank yang terkait sistem keuangan meskipun bank-bank ini menolaknya.
Selain itu Menkeu Jerman Schäuble juga mengumumkan gagasan untuk pelaksanaan politik keuangan lebih baik di kawasan zona Euro serta perubahan Perjanjian Uni Eropa ke arah apa yang disebut "Uni Stabilitas".
Dyan Kostermans/DW/dpa
Editor: Luky Setyarini