Dunia Arab Marah Atas Laporan Penyiksaan CIA
11 Desember 2014Ini adalah aib besar. Laporan komisi Senat mengenai praktik penyiksaan oleh dinas rahasia AS-CIA, melecehkan prinsip kebebasan, hak asasi dan penghormatan martabat manusia. "Amerika dan dunia barat pada umumnya, tidak lagi punya hak mengajari dunia Arab mengenai demokrasi dan hak asasi manusia", tulis koran internet Rai al-Youm dalam tajuknya, mengomentari laporan penyiksaan oleh CIA. Lebih lanjut koran internet itu berkomentar, walau semua data dan fakta kini dibuka, namun semua itu sudah terlambat lebih dari 13 tahun.
Pertanyaan seputar waktu publikasi laporan penyiksaan CIA itu juga dilontarkan koran internet Al Arabi al jadeed. Laporan tersebut dipastikan memicu kemarahan dan kejengkelan. Tapi apakah bijak dan cerdik, mempublikasikan laporan itu saat ini? Ketika Amerika Serikat terlibat langsung dalam sebuah konflik di dunia Arab. Atau secara kebetulan pilihan waktunya tidak tepat dan sial, hingga akan disalahgunakan untuk membangkitkan perasaan anti-Amerika? Yang jelas, praktik dan metode penyiksaan yang dianggap sah, melontarkan awan hitam pada kiprah Amerika membela hak asasi dan kebebasan sekaligus mengurangi pengaruh Amerika di dunia Arab.
Amerika berusaha menampilkan citra sebagai pembela kebebasan berpendapat, negara hukum dan demokrasi. Tapi kenyataannya, di balik itu semua, bersembunyi sebuah kekuasaan diktatur yang otoriter, tulis opini dalam harian Al Ilaf. Rezim ini sama sekali tidak percaya adanya perikemanusiaan, moral dan prinsip nilai serta martabat manusia. Semua ini hanya yel-yel kosong yang dilontarkan Amerika.
Sejumlah media Arab lainnya secara senada menuding adanya teori konspirasi di balik semua tindakan pemerintah George W. Bush serta aparat dinas rahasia-CIA. Harian Al Hayat menulis komentar; Amerika dan Israel berada di balik konspirasi tuduhan terorisme terhadap Al Qaida dan merusak citra Osama bin Laden. Merekalah yang memicu kesengsaraan dan kekacauan hebat di dunia Arab, yang memembunuh jutaan anak-anak, remaja dan kaum wanita, serta memaksa jutaan orang mengungsi dari negaranya.
Sementara opini yang ditampung stasiun televisi Al-Jazeera juga menyoroti kaitan praktik penyiksaan oleh CIA dengan komposisi kekuatan di Timur Tengah. Apa yang dilakukan Bashar al-Assad di Suriah, Abdel Fatah al-Sissi di Mesir dan Israel kepada warga di timur tengah adalah bukti, betapa konyolnya mempercayai adanya keadilan di bawah kekuasaan kolonialisme dan kapitalisme. Tapi, warga Arab dan Muslim juga harus melakukan introspeksi atas perilakunya sendiri. Memang CIA melakukan praktik seperti binatang buas. Akan tetapi jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan secara fisik atau psikis oleh warga Arab atau Muslim kepada sesama warga yang juga seagama, tindakan barbar Amerika itu ibaratnya seperti perilaku malaikat."