Dunia Internasional Kecam Aksi Bom Surabaya
14 Mei 2018Sejumlah kepala negara, tokoh dan organisasi internasional menyampaikan reaksi turut berduka cita atas teror bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo. Berikut beberapa diantaranya:
Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa António Guterres
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengecam gelombang serangan bunuh diri di Surabaya. "Sekretaris-Jenderal terkejut dengan laporan bahwa anak-anak digunakan untuk melencarkan serangan itu," kata juru bicara Guterres. "Sekretaris-Jenderal menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap pemulihan cepat bagi mereka yang terluka." Jubir PBB menambahkan bahwa Guterres menegaskan kembali dukungan PBB kepada pemerintah dan rakyat Indonesia dalam upaya memerangi dan mencegah kekerasan terorisme dan ekstremisme, termasuk melalui jalur promosi pluralisme dan toleransi.
Sekjen OKI (Organisasi Konferensi Islam) Yousef Al-Othaimeen
Dalam pernyataannya, Sekretaris Jenderal OKI, Yousef Al-Othaimeen menegaskan kembali posisi OKI, bahwa kekerasan dan terorisme tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan, peradaban, atau kelompok etnis apa pun. Ekstrimisme dan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya termasuk kekerasan terhadap warga sipil dan serangan bunuh diri bertentangan dengan prinsip-prinsip suci Islam dan penghinaan terhadap keragaman agama masyarakat Indonesia. Al-Othaimeen lebih lanjut menyatakan solidaritas OKI terhadap masyarakat Indonesia, menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban dan berharap pemulihan cepat bagi yang terluka.
Sri Paus Fransiskus
Paus Francis mengecam serangan terhadap gereja-gereja di Indonesia. Pada doa Regina Coeli, hari Minggu (13/05) di Lapangan Santo Petrus, dia menekankan simpatinya atas penderitaan para korban, yang terluka dan keluarga mereka. Pada saat yang sama ia menyerukan doa untuk mengakhiri kekerasan. "Bahwa di dalam hati semua bukan perasaan kebencian dan kekerasan yang menemukan ruang tetapi rekonsiliasi dan persaudaraan."
Turki
"Kami mengecam keras serangan teror terhadap tiga gereja di Surabaya yang mengakibatkan kematian sembilan orang dan melukai puluhan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri di Ankara. "Kami berbagi kesedihan dengan rakyat Indonesia pada kesempatan yang menyedihkan ini dan menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga orang-orang yang kehilangan nyawa mereka dan berharap pemulihan cepat yang terluka." Pernyataan itu menegaskan bahwa Turki akan terus bersama dengan Indonesia dalam perang melawan terorisme.
Inggris
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, mewakili pemerintah Inggris menyampaikan belasungkawa dan mengecam teror bom Surabaya.
Uni Eropa
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend, mewakili Uni Eropa menulis di akun Twitternya: "Belasungkawa tulus kepada korban serangan terhadap gereja di Surabaya. Uni Eropa mengutuk terorisme dalam segala bentuknya dan berdiri berdampingan dengan Indonesia dalam perang melawan terorisme."
Singapura
Perdana Menteri Lee Hsien Loong menulis kepada Presiden Joko Widodo dan mengatakan bahwa ia "terkejut dan sedih dengan berita tentang serangan bom". Dia menyebutkan. serangan itu menewaskan jiwa yang tidak bersalah dan menyebabkan banyak orang terluka. "Atas nama Pemerintah Singapura, saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang berduka, dan berharap yang terluka bisa pulih dengan cepat," kata Lee. Dia menambahkan bahwa Singapura "mengutuk keras tindakan kekerasan tak berperasaan terhadap warga sipil di tempat-tempat ibadah". Lee mengatakan dia yakin bahwa pemerintah Indonesia akan dapat menangani situasinya secara tepat.
Australia
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan kepada media setempat: "Serangan itu membuat syok, perbuatan pengecut. Kami sangat mengecamnya. Betapa brutalnya, betapa tidak manusiawinya. Orang-orang ini adalah kaum yang terburuk. Mereka mengancam negara-negara beradab, cara hidup yang beradab, harmoni dan agama. Mereka meremehkan dan memfitnah Islam dan kami ucapkan duka cita yang mendalam bagi Indonesia dan keluarga-keluarga korban."
vlz/as (dari berbagai sumber)