Dunia Kecam Serangan Teror di Istanbul
29 Juni 2016Dunia mengutuk serangan teror yang menyasar warga sipil di Turki itu. Kanselir Jerman Angela Merkel mengecam serangan, dan menyatakan simpati kepada korban serta keluarga mereka. Sementara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan agar pelaku diidentifikasi dan dalangnya dihadapkan ke pengadilan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan kerjasama internasional untuk menghadapi terorisme bersama-sama.
Pemerintah AS juga mengecam serangan yang terjadi di lapangan udara Ataturk, Istanbul, salah satu pelabuhan udara paling sibuk di Eropa. Calon presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton bercuit lewat jejaring sosial Twitter, semua warga AS bersatu dengan rakyat Turki untuk menghadapi teroris yang tindakannya bermotif kebencian dan kekerasan. Sementara calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump menyerukan untuk mencegah masuknya teroris ke AS.
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban serangan, serta mengutuk serangan teror tersebut. Sejumlah warga asing dan beberapa orang polisi Turki ikut jadi korban dalam serangan teror bunuh diri tersebut.
Serangan bunuh diri simultan
Menurut laporan, tiga pelaku serangan tiba di pelabuhan udara dengan menumpang taksi. Serangan teror simultan terjadi sekitar pukul 10 malam waktu setempat. Salah seorang dari mereka meledakkan bom di dekat lokasi pemeriksaan, sementara orang kedua meledakkan diri di luar terminal, dan orang ketiga di kawasan parkir mobil. Demikian keterangan resmi pemerintah Turki.
Kamera pengawas dilaporkan berhasil merekam dua ledakan. Dalam sebuah klip tampak bola api yang meledak di dekat pintu masuk ke bangunan terminal. Video lain menunjukkan seseorang berpakaian hitam menjatuhkan diri ke tanah, sebelum meledakkan dirinya sendiri.
Seorang saksi mata, Hevin Zini (12) yang baru tiba dari Jerman bercerita, ia melihat darah berceceran di mana-mana. Kepingan berbagai benda juga bertebaran di mana-mana akibat ledakan. Sementara seorang wanita bernama Duygu bercerita, ia segera merebahkan diri di lantai ketika ledakan terjadi. Semua orang berlarian. Lantai dipenuhi bagian tubuh dan darah. Ia juga melihat lubang peluru di pintu.
ISIS bertanggungjawab?
Walaupun sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan diri bertanggungjawab atas serangan teror itu, PM Turki Binali Yidirim mengatakan, dari seluruh petunjuk yang diperoleh pemerintah Turki saat ini, diduga kuat kelompok militan Islam ISIS bertanggungjawab atas serangan.
Serangan teror tersebut adalah yang paling mematikan dari empat serangan yang terjadi tahun ini, yang mengguncang kota metropolitan terbesar di Turki tersebut. Dua serangan sebelumnya dilakukan ISIS, dan sebuah serangan lainnya didalangi sebuah kelompok militan Kurdi.
Lapangan udara Ataturk di Istanbul ditutup selama beberapa jam setelah terjadinya serangan, dan kemudian dibuka kembali. AS membatalkan semua pesawat yang dijadwalkan mendarat di pelabuhan udara itu, demikian halnya Iran.
ml/as (ap, twitter, afp, rtr)