Tes Cepat untuk Tunjukkan Depresi
23 Juli 2013Sedih, tidak bersemangat, lelah dan pesimis. Depresi termasuk penyakit yang paling banyak ditemukan di Jerman. Menurut keterangan Institut Robert Koch, satu dari empat perempuan dan satu dari enam laki-laki menderita depresi dalam hidup mereka. Di Jerman, setiap tahunnya, diperkirakan sekitar 9.000 orang mengakhiri hidup akibat depresi. Sementara jumlah orang yang berusaha bunuh diri sepuluh kali lipat lebih tinggi.
Tawaran Tes di Internet
Nasib tragis ini sering bisa dihindari, jika orang yang depresif mau dibantu. Namun untuk itu dibutuhkan bantuan profesional. Di internet juga ada tes yang bisa dicoba. Biasanya itu terdiri dari 20 pertanyaan. Tujuannya untuk memperkirakan seberapa depresif seorang pasien, mulai dari usia 13 tahun. Biasanya ditanya, apakah gejala-gejala ini muncul dalam dua pekan terakhir: sedih, pesimisme, perasaan gagal, kehilangan kegembiraan, merasa bersalah, ingin bunuh diri, tidak tenang, mudah tersinggung, kehilangan perhatian pada apapun, tidak bisa memutuskan, lelah, tidak tertarik pada seks.
Biasanya untuk setiap pertanyaan orang harus memilih empat kemungkinan, antara "tidak pernah" sampai "selalu". Dalam beberapa menit orang sudah dapat membuat diagnosa singkat. Jika ada tanda-tanda depresi, pengasuh situs akan merekomendasikan pasien untuk berkunjung ke dokter.
Dokter Sering Tidak Punya Waktu
Ilmuwan Institut Max Planck untuk penelitian pendidikan di Berlin mengembangkan tes kilat yang hanya terdiri dari empat pertanyaan. Hasilnya harus cukup untuk membuat diagnosa. Pertanyaannya memang mudah dan gampang dimengerti:
· Apakah pekan ini Anda lebih sering menangis daripada sebelumnya?
· Apakah pekan ini Anda kecewa dengan diri Anda sendiri atau Anda membenci diri sendiri?
· Apakah Anda pekan ini menatap masa depan dengan sangat takut?
· Apakah Anda pekan ini merasa sebagai orang yang gagal?
Kalau semua pertanyaan dijawab dengan "ya", berarti ada gejala depresi. Dokter akan merekomendasikan kunjungan ke spesialis. Walaupun tes lainnya hanya memakan waktu kurang dari 10 menit, waktu yang singkat menjadi salah satu argumentasi ketika tes ini dikembangkan. "Dokter sekarang semakin tidak punya waktu. Terutama di saat darurat, lebih penting lagi untuk bertanya secara singkat."
Sampai Sekarang Hanya untuk Perempuan Muda
Tes kilat ini dibuat berdasarkan studi yang diikuti sekitar 1.300 perempuan muda, yang berusia antara 18 dan 25 tahun. Oleh sebab itu, tes tersebut tepatnya hanya digunakan untuk kelompok tersebut. "Untuk pria harus dikembangkan tes yang lebih spesifik, terutama berkaitan dengan 'menangis'. Tergantung kebudayaan, pria lebih jarang menangis dibanding perempuan, atau tidak mau mengakuinya". Jadi tes sebaiknya disesuaikan dengan kelompok sasarannya.
Tes kilat seperti itu tidak mungkin memberikan diagnosa akhir. "Itu harus dilakukan psikiater atau psikoterapis," kata Mirjam Jenny. Di samping itu, orang-orang yang tidak berpendidikan kedokteran di sekolah-sekolah atau militer juga diimbau untuk mengenali depresi sejak dini dan memberikan pertolongan kepada yang menderita.