Fadli Zon: Trump Keras Tentang Islam Hanya Retorika Kampanye
10 November 2016Ketua DPR RI Setya Novanto (Golkar) dan Wakil Ketua Fadli Zon (Gerindra) tahun lalu berfoto dengan Donald Trump dalam acara kampanye bakal calon presiden. Kunjungan keduanya ke acara kampanye itu mengundang kritik tajam di Indonesia.
Terutama karena Donald Trump dikenal sering mengeluarkan pernyataan yang negatif tentang Islam dan umat Muslim. Selama kampanye, Trump antara lain menyatakan akan melarang orang Muslim masuk ke Amerika Serikat, jika ia terpilih sebagai presiden.
Tapi retorika keras itu hanya sebatas kampanye pemilu, kata Setya Novanto dan Fadli Zon. Setya yang mengaku dekat dengan Trump menyatakan yakin, hubungan Indonesia dan AS akan makin dekat.
"Sebagai sahabat, saya siap membantu pemerintah menguatkan hubungan dengan Amerika, terutama di bidang investasi dan perdagangan,” kata Setya dalam keterangan tertulis yang dirilis hari Rabu (09/11).
Dia menyatakan yakin, Trump tidak akan melaksanakan kebijakan anti-Muslim setelah menjadi presiden.
Fadli Zon mengatakan, retorika keras tentang Islam itu hanya sebatas kampanye.
"Saya yakin, apa yang dia katakan selama kampanye mengenai kekhawatirannya tentang Islam hanya retorika kampanye dan dia tidak akan bertindak seperti itu," katanya.
"Buat Indonesia akan lebih bagus," kata Fadli Zon kepada harian Kompas. "Saya kira hubungan dagang, investasi, harus ditingkatkan di Indonesia."
Sementara pasar bursa di Asia mulai normal lagi, setelah sehari sebelumnya mengalami lonjakan saat-saat penentuan kemenangan Donald Trump.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yakin, dampak pemilu Amerika Serikat terhadap ekonomi nasional hanya sementara. "Tidak usah terlalu dirisaukan. Tentu akan ada pengaruhnya, tapi jangka pendek," katanya.
hp (afp, dpa, kompas online)