11 Film Korea Selatan yang Harus Kamu Tonton
Film-film yang diproduksi Korea Selatan telah dikenal selama beberapa dekade terakhir. Berikut adalah beberapa pencapaian yang menjadi hit di seluruh dunia dan membantu membangun reputasi sinematik Korea Selatan.
Korea Selatan, negara perfilman
Film-film Korea Selatan menjadi pembicaraan di seluruh dunia. Festival film (seperti dalam foto di Busan) suah menjadi agenda internasional. Format cerita yang inovatif dan standar estetika yang tinggi telah menarik hati para penonton. Berikut adalah 11 film dalam dunia perfilman Korea yang beragam.
The Housemaid (1960)
Jauh sebelum tahun 2000-an, sebelum perfilman Korea Selatan benar-benar melejit, Kim Ki-young memproduksi "Hanyo" ("The Housemaid"), film erotis yang sampai sekarang masih dianggap sebagai salah satu film Korea terbaik sepanjang masa. Melodrama yang difilmkan dengan sempurna ini mengisahkan perselingkuhan antara pria kaya dan pembantu rumah tangga yang berujung pada kehancuran keluarga.
Peppermint Candy (1999)
Film kedua karya sutradara Lee Chang-dong (foto) diawali dengan bunuh diri pengusaha Yongho. Kisah hidup Yongho kemudian diceritakan dalam alur mundur, dari masa saat ini ke masa lalu. Sedikit demi sedikit, terungkap penyebab keputusannya untuk mengakhiri hidup.
Oldboy (2003)
Film ini sendiri secara signifikan mendongkrak popularitas perfilman Korea Selatan. Menceritakan seorang pria yang dikurung di sebuah ruangan kecil selama 15 tahun. Setelah dibebaskan, dia melakukan aksi balas dendam. Film kedua, dalam trilogi balas dendam oleh Park Chan-wook, adalah mahakarya yang dipenuhi dengan adegan mimpi yang tak terlupakan.
Spring, Summer, Fall, Winter ... and Spring (2003)
"Spring, Summer, Fall, Winter ... and Spring" merupakan mahakarya sutradara Kim Ki-duk. Dia kemudian dituduh melakukan pelecehan seksual di tengah gerakan #MeToo, dan meninggal karena komplikasi COVID-19 pada tahun 2020 dalam usia 60 tahun. Film yang menggambarkan siklus kehidupan yang tak terhentikan ini berkisah tentang seorang biksu Buddha dan muridnya yang menjalani masa hidupnya sampai tua.
Memories of Murder (2003)
Karya spektakuler Bong Joon-ho ini dinilai sebagai film kriminal paling sukses dari Korea Selatan. Film ini didasarkan peristiwa nyata terkait seorang pembunuh berantai yang menewaskan 10 perempuan di utara negeri antara tahun 1986-1991. Dua petugas polisi berusaha menyelesaikan kasus ini, yang membuat banyak momen lucu meskipun film thriller ini memiliki topik yang berat.
Poetry (2010)
Disutradarai oleh Lee Chang-dong, film ini bercerita tentang pensiunan Yan Mi-ja, yang menderita demensia dini. Dia menghadiri kelas puisi untuk mempelajari kembali cara menangkap keindahan dunia dengan kata-kata. Saat kehilangan ingatan, dia secara bersamaan memperoleh kosa kata baru dan cara memandang sekelilingnya. Melalui matanya, penonton melihat tragedi yang terjadi.
Right Now, Wrong Then (2015)
Film karya Hong Sang-soo (kiri) menceritakan kisah seorang sutradara terkenal yang tiba di sebuah kota untuk acara pemutaran film, di mana dia bertemu dengan seorang perempuan muda yang cantik. Mereka menghabiskan hari bersama. Perasaan serba salah menyelimutinya saat malam. Namun, pria itu mendapat kesempatan kedua. Apakah kisah ini berakhir bahagia?
The Handmaiden (2016)
Drama erotis karya Park Chan-wook ini menceritakan pemburu warisan yang ingin mencuri uang seorang ahli waris. Dia menyamar sebagai pembantu dan berupaya membuat ahli waris jatuh cinta padanya. Namun, dia sendiri justru jatuh cinta dengan calon korbannya. Dikotomi sederhana antara yang baik dan yang buruk larut dalam tiga bagian dan melalui berbagai perspektif.
The Wailing (2016)
Dalam film thriller misteri dari Na Hong-jin ini, muncul orang asing di sebuah desa kecil. Tak lama kemudian, pembunuhan mengerikan mulai terjadi. Film horor ini mengacu pada berbagai motif genre, cerita rakyat kuno, dan kisah tentang pemujaan setan.
Parasite (2019)
"Parasite" bukan hanya film berbahasa non-Inggris pertama yang memenangkan Piala Oscar. Di banyak negara, film Korea ini menjadi yang paling banyak ditonton sepanjang masa. Film karya sutradara Bong Joon-hoo ini menyajikan kritik tajam terhadap kapitalisme lewat penggambaran sebuah keluarga dari lingkungan miskin di Seoul yang berhasil memasuki kehidupan satu keluarga kaya.
Decision to Leave (2022)
Thriller misteri dari Park Chan-wook (kanan atas) menceritakan seorang detektif yang jatuh cinta pada janda dari pria yang diduga meninggal karena kecelakaan. Film ini ditayangkan perdana di Cannes pada tahun 2022, dan memenangkan penghargaan sutradara terbaik. Decision to Leave diikutsertakan dalam Film Fitur Internasional Terbaik di Oscar 2023, tetapi gagal masuk babak final. (ha/yf)