Gaya Khas Arsitektur Spektakuler Karya Frank Gehry
Karya terbaru arsitek kenamaan Kanada-Amerika, Frank Gehry tuntas dan jadi bukti berikutnya akan kemampuannya dalam menciptakan struktur yang menarik perhatian.
Menara Luma Arles (2021)
Arles telah lama menarik perhatian para pecinta seni. Sekarang, kota di selatan Prancis itu jadi rumah karya terbaru Frank Gehry: Menara Luma Arles. “Menara” setinggi 56 meter ini membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk diselesaikan dan merupakan karya utama dari tempat pameran besar milik miliarder Swiss, Maja Hoffman. Bangunan ini juga memiliki kafe dan restoran.
Museum Guggenheim, Bilbao (1997)
Titanium, batu pasir, dan kaca. Museum Guggenheim di Bilbao dibuka pada tahun 1997 setelah dibangun hanya dalam waktu empat tahun. Museum di tepi Sungai Nervion itu telah menjadi ciri khas kota Baskia, yang menyedot lebih 20 juta pengunjung ke kota tua itu. Pengunjung tidak hanya datang untuk melihat seninya, tapi juga untuk mengagumi bangunan karya Gehry.
Dancing House, Praha (1996)
Gedung perkantoran di tepi Sungai Vitava ini berjarak sekitar satu kilometer ke utara dari kawasan pusat turisme yang melintasi jalan-jalan sempit di Praha. Frank Gehry dan arsitek Kroasia Vlado Milunic bekerja sama untuk menciptakan karya yang mengingatkan pada seorang penari yang menyender pada pasangan dansanya, dengan julukan "Ginger and Fred".
Museum Desain Vitra, Weil am Rhein (1989)
Kota kecil Weil am Rhein di barat daya Jerman adalah kantor pusat Jerman dari perusahaan mebel Swiss Vitra. Vitra menugasi ke arsitek Kanada ternama itu untuk membangun sebuah rumah bagi mebel desainernya. Bangunan menghubungkan desain dengan arsitektur, seni, dan budaya keseharian. Gehry juga membangun gedung pabriknya dengan gaya yang sama.
Neuer Zollhof, Düsseldorf (1999)
Pusat Seni dan Media Rheinhafen memiliki tiga kompleks yang tidak terlalu melengkung dan saling bertautan, tetapi tetap merupakan karya arsitektur khas Gehry. Menggunakan berbagai jenis material, Gehry menempatkan bangunan dengan cara yang memungkinkan struktur di sisi utara dan selatannya saling bercermin.
Museum keanekaragaman hayati, Panama City (2014)
Panama adalah rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa , pilihan sempurna untuk proyek pertama Gehry di Amerika Latin, Museum Keanekaragaman Hayati. Fasad dan atap yang berwarna-warni mengingatkan pada rumah-rumah lokal Karibia. Museum inipun menyoroti "asal tanah genting Panama dan dampak besarnya pada keanekaragaman hayati planet ini."
MARTa, Herford (2005)
Material bata merah dan baja untuk "MARTa" museum seni dan desain furnitur kontemporer, adalah bangunan khas Gehry lainnya. Kota kecil Herford pada awalnya khawatir akan bangunan mewah dengan ceruk cahaya yang dibangun di atapnya: warga merasa itu terlalu mahal. Namun, wargan akhirnya menerima apa yang sekarang menjadi magnet wisata unggulan.
Yayasan Louis Vuitton, Paris (2014)
Terdiri dari dua belas elemen spasial individu yang mengingatkan pada layar kapal, Gehry menyebut bangunan museum ini sebagai "awan kaca". Dibangun dari kayu, baja, dan kaca, bangunan ini memungkinkan banyak cahaya masuk ke bagian dalamnya. Yayasan merek barang mewah Louis Vuitton mencakup museum yang menampilkan karya seni kontemporer dari seniman kenamaan seperti Warhol, Richter, dan Koons.
Aula Konser Disney di Los Angeles (2003)
Meskipun terkenal dengan kuil seninya, ketika Gehry dikontrak untuk membangun gedung konser LA yang baru, ada banyak orang yang skeptis. Gaya arsitektur dekonstruktif seperti karya Gehry bukanlah untuk semua kalangan. Lalu bisakah dia membuat bangunan yang punya akustik bagus? Aula Konser Disney telah menjadi salah satu gedung konser teragung di dunia, karena arsitektur dan akustiknya.
"Tempat Tinggal" di Santa Monica
Rumah Gehry di Santa Monica, California, adalah cerminan kecenderungan sisi artistiknya. Sejak membeli rumah ini pada tahun 1977, ia telah mendesain ulang secara radikal dan terus-menerus menambahkan elemen atau bagian baru yang memiliki sudut kemiringan abstrak. Rumah itu sendiri digambarkan oleh Gehry sebagai "laboratorium ide"-nya.
Frank Gehry: seorang arsitek kawakan
Arsitek ini melambungkan karirnya sebagai arsitek ternama relatif terlambat: Baru pada 1989 ia dikenal secara internasional. Bagi Gehry, itu adalah waktu yang tepat. "Arsitek hanya akan benar-benar hebat pada usia 50 atau 60 tahun karena pekerjaan mereka bergantung pada pengalaman dan mereka membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan “bahasa” yang unik," katanya kepada Zeitmagazin.