Gedung Orkestra Paling Megah di Dunia
Gedung orkestra adalah proyek prestisius yang kerap menjadi kebanggaan sebuah kota atau negara. Sebab itu pembangunannya sering melibatkan arsitek ternama. Berikut daftar gedung orkestra paling spektakuler saat ini.
Palau de les Arts Reina Sofia, Spanyol
Didesain oleh arsitek kondang, Santiago Calatrava, gedung konser Palau de les Arts Reina Sofia di Valencia ini memiliki tiga auditorium musik yang mampu menampung hingga 4.000 penonton. Palau de les Arts Reina Sofia dibuka pertama kali tahun 2005.
Philharmonie de Paris, Perancis
Desain racikan Jean Nouvel ini dibangun dengan biaya 390 juta Euro. Fasadnya dihias oleh 340.000 burung alumunium dengan berbagai ukuran. Philharmonie de Paris memiliki ruang konser utama berkapasitas 2.400 kursi yang dikonsep untuk melenyapkan batas antara penonton dengan musisi.
Casa da Música, Portugal
Konsep Casa da Música adalah buah racikan pakar kenamaan dunia. Arsiteknya adalah Rem Koolhaas und Ellen Van Loon yang dikenal berkat gedung spektakuler CTV Building di Cina. Sementara ruang konsernya dirancang oleh pakar akustik Jepang, Yasuhisa Toyota. Lantaran bentuknya yang serupa poligon, pembangunan Casa da Música memakan biaya hingga 100 juta Euro.
Kilden Konserthus, Norwegia
Gedung orkestra Kilden di Kristiansand tampil mencolok berkat fasadnya yang berlapis kayu Oak dan dibuat menyerupai gelombang air. Ruang konsernya dikenal memiliki kualitas akustik paling baik di Eropa. Salah satu rahasianya adalah panel pemantul suara yang ditempatkan di langit-langit auditorium dan dapat diatur berdasarkan kondisi akustik ruangan.
Sage Gateshead, Inggris
Sage Gateshead yang terletak di tepi sungai Tyne bukan cuma gedung orkestra, melainkan juga digunakan sebagai pusat pendidikan musik. Rahasia gedung yang didesain oleh Norman Foster ini adalah betonnya yang diracik khusus untuk memaksimalkan kualitas akustik. Tahun 2005 gedung ini mendapat penghargaan British Construction Industry Awards.
Philharmonie Luxembourg, Luksemburg
Gedung konser yang dirancang Christian de Portzamparc ini berbentuk serupa mata dan ditopang oleh 823 pilar beton berwarna putih. Kini istana kaca yang dibangun dengan biaya 113 juta Euro ini menggelar sekitar 400 pertunjukan setiap tahun.
Elbphilharmonie, Jerman
Sepuluh tahun dibutuhkan untuk merampungkan gedung orkestra di Hamburg ini. Padahal Elbphilharmonie bukan sepenuhnya gedung baru, melainkan dibangun dari sebuah gudang penyimpanan. Biaya pembangunannya yang awalnya ditaksir 250 juta Euro, membengkak hingga 800 juta Euro. Tidak heran jika proyek pembangunannya mendapat penolakan dari warga Jerman.
Auditorium Parco della Musica, Italia
Auditorium Parco della Musica karya arsitek Renzo Pian bukan cuma sebuah gedung, melainkan "kompleks pertunjukan musik." Sang arsitek sempat harus mengubah desainnya setelah ditemukan artefak-artefak kuno dari enam abad sebelum Masehi pada saat penggalian. Dengan dua juta pengunjung per tahun, Auditorium Parco della Musica merupakan gedung konser paling ramai dikunjungi kedua di dunia.
Walt Disney Concert Hall, Amerika Serikat
Gedung futuristik karya arsitek Frank Gehry ini dikonsep sejak 1987 sebagai hadiah isteri mendiang Walt Disney, Lillian Disney, untuk kota Los Angeles. Namun karena dana yang disumbangkan Lillian tidak cukup, pemerintah kota harus mencari sumber uang lain yang kemudian menghambat proses pembangunan. Pada akhirnya gedung konser Walt Disney menyedot biaya 274 juta Dollar AS
Harpa Concert Hall, Islandia
Gedung konser Harpa di Reykjavik adalah kebanggaan nasional Islandia. Fasadnya terbuat dari kaca spesial yang menyerap dan memantulkan cahaya dengan intensitas yang berbeda. Hasilnya wajah gedung konser ini kerap berubah warna sesuai posisi matahari.