Gudrun: Cinta Sastra Indonesia, Jadi Penerjemah Buku
Didorong oleh kecintaannya terhadap sastra Indonesia, Gudrun Fenna Ingratubun lalu menerjemahkan buku sastra dan berhasil membuka pintu bagi sejumlah sastrawan Indonesia, agar karya mereka juga bisa dinikmati di Jerman.
Suka dengan mentalitas orang Indonesia
Gudrun sempat tinggal secara keseluruhan selama lima tahun di Indonesia. Menurutnya Indonesia adalah negara yang menarik dengan keragaman, sejarah, serta para pemikir modernnya. Suasana yang santai dan orang-orang yang hangat membuat dia merasa sangat nyaman di Indonesia.
Bermusik dengan santai
Salah satu hal yang sangat dirindukan Gudrun dari Indonesia adalah kelompok bermusik di Taman Suropati, Jakarta. Setiap minggu, orang-orang dari berbagai latar belakang bertemu di sini untuk bermain musik dalam suasana santai: seniman, pengamen, mahasiswa dan pekerja. Gudrun sendiri bermain instrumen cello.
Pameran Buku Frankfurt
Tahun 2015, Indonesia menjadi Tamu Kehormatan Pameran Buku Frankfurt. Karena itu, sejak beberapa tahun sebelumnya, dibutuhkan lebih banyak karya Indonesia yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman. Untuk pameran internasional ini, Gudrun menerjemahkan beberapa karya sastra Indonesia. Ketika pameran berlangsung, dia juga aktif terlibat dalam acara untuk anak-anak.
Pasung Jiwa - Gebunden
“Pasung Jiwa” karya Okky Madasari diterbitkan di jerman oleh Penerbit Sujet dengan judul “Gebunden”. Untuk menerjemahkan novel kritis yang bercerita tentang kebebasan ini, Gudrun membutuhkan waktu sekitar delapan bulan.
Berpromosi dengan Okki Madasari
Pekerjaan Gudrun tidak hanya menerjemahkan, melainkan juga ikut memperkenalkan karya itu di Jerman bersama penulisnya. Bersama Okky Madasari, Gudrun mempromosikan buku Pasung Jiwa ("Gebunden) di kota Bremen, Hamburg dan Berlin.
Bersama Triyanto Triwikromo di Berlin
Gudrun juga sering menemani penulis-penulis Indonesia yang datang ke Jerman untuk tujuan riset. Ketika memperkenalkan buku "Surga Sunsang" karya Triyanto Triwikromo di Berlin, Gudrun berbicara tentang sudut pandang pembaca Jerman.
Aktif membuat buku
Tidak hanya menerjemahkan sastra, Gudrun secara rutin juga bekerja sebagai seniman buku dalam proyek bernama 'Book Your Story'. Ia mengajak anak-anak dan orang dewasa menulis cerita sendiri, lalu mengilustrasinya serta menjilidnya sendiri sebagai buku.
Cala Ibi
Salah satu karya sastra yang paling disukai Gudrun adalah Cala Ibi. Karya Nukila Amal ini menceritakan tentang seorang wanita muda dalam pencarian jati dirinya, dan mengangkat tema agama, filsafat dan sejarah. Walaupun cerita ini berlatar belakang Indonesia, tema yang diangkat adalah tema universal. Karya ini termasuk yang sangat sulit diterjemahkan, kata Gudrun.
Melatih kreativitas dengan anak-anak
Setiap buku merupakan karya unik. Setiap anak mengarang ceritanya sendiri. Banyak yang menggunakan pengalaman sendiri atau masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari. Cerita itu lalu dilengkapi dengan ilustrasi yang dibuat dengan teknik linocut. Gudrun mendampingi peserta selama proses pembuatan buku.
Membuat buku bersama anak-anak Indonesia
Jika berkunjung ke Indonesia, Gudrun juga kerap menyempatkan waktu untuk mengadakan acara dengan anak-anak di Indonesia, seperti di Jakarta atau Makasar. Karena di Indonesia tidak mudah menemukan linoleum untuk mencetak, Gudrun menggunakan sol sepatu untuk proyeknya.