Hillary Clinton Kritik Politik AS di Irak
18 Januari 2007Hillary Clinton bersama senator lainnya, baru saja mengunjungi Afganistan dan Irak, di mana ia mengadakan pembicaraan dengan politisi setempat, kalangan militer Amerika Serikat dan Dinas Rahasia. Kesimpulannya, strategi yang dijalankan Presiden Amerika Serikat George W. Bush tidak berfungsi, karena salah dalam menentukan prioritas.
Afganistan menghadapi saat kritis, di bulan mendatang diperkirakan kelompok Taliban akan meningkatkan serangan. Mengurangi jumlah tentara di Afganistan untuk kemudian dikerahkan ke Irak, merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Demikian ditandaskan senator Hillary Clinton. Selain itu, mereka yang bertanggung jawab dalam serangan 11 September 2001, berada di Afganistan bukan di Irak.
Yang lebih baik dilakukan adalah mengurangi tentara Amerika Serikat di Irak, untuk menekan pemerintah di Bagdad agar lebih banyak menangani sendiri masalah keamanan dan masa depan negaranya.
Senator Hillary Clinton juga menandaskan, untuk tetap menjamin dana bagi aparat keamanan Irak, dengan persyaratan, tidak ada kelompok etnis yang dirugikan dan warga Irak mengambil tanggung jawab bagi keamanan di negaranya.
Pemerintah Irak harus lebih meningkatkan tanggung jawabnya dalam waktu enam bulan mendatang; Melucuti senjata milisi, mengubah konstitusi, hak yang sama bagi semua kelompok etnis serta dimulainya prakarsa diplomasi mengenai masa depan Irak, dengan negara tetangganya.
Senator Hillary Clinton mendukung prakarsa lintas partai, yang dalam waktu dekat akan diajukan ke Senat, membahas sebuah resolusi untuk menentang kebijakan Presiden Bush mengenai Irak, meskipun resolusinya tidak mengikat. Sikap Hillary Clinton itu juga didukung senator dari kalangan partai Presiden Bush sendiri. Misalnya senator Chuck Hagel dari Nebraska. Ia mengatakan, adalah merupakan sebuah kewajiban untuk menyanggah presiden.