Hisbullah Tidak Penuhi Tuntutan Tribunal PBB
4 Juli 2011Selama lebih dari satu jam, dan beberapa kali disela presentasi multimedia, pemimpin Hisbullah Hassan Nasrallah memaparkan hari Sabtu (02/07) dalam acara televisi, mengapa ia menganggap tribunal PBB yang bertugas menjelaskan pembunuhan Hariri sebagai alat Israel dan AS. Empat tersangka pelaku, yang termasuk Hisbullah, tidak bersalah, demikian Nasrallah.
Tidak Penuhi Tuntutan PBB
Pemerintah Libanon tidak mungkin mengikuti tuntutan PBB untuk menyerahkan keempat orang itu dalam waktu 30 hari. Nasrallah menambahkan, "Mereka tidak mau mempermalukan siapapun. Tetapi memang tidak mungkin ada orang yang akan menemukan dan menangkap mereka, tidak dalam 30 hari maupun 60 hari, atau dalam satu tahun atau dua tahun, 30 atau 300 tahun.“
Nasrallah menampilkan dokumen-dokumen, yang katanya menunjukkan, bahwa penyelidik PBB, ketika pindah dari Beirut ke Den Haag dua tahun lalu, mengangkut komputer lewat Israel. Beberapa penyelidik punya hubungan dengan dinas rahasia Barat, dan ketua tribunal PBB, Antonio Cassese, dikenal sebagai sahabat Israel. Kekhawatiran warga, bahwa Libanon sekarang menghadapi gelombang kekerasan baru, berusaha ditampik Nasrallah. Ia menambahkan, "Tribunal PBB bertujuan untuk menyebar perpecahan antar warga Libanon, tidak akan terjadi bentrokan antara warga Sunni dan Syiah dan juga tidak akan ada perang saudara baru.“
Warga Juga Skeptis
Bahkan sejumlah warga Libanon, yang tidak dekat dengan Hisbullah memandang skeptis tribunal itu. Misalnya Riad Bahsoun, seorang pengamat independen, mempertanyakan mengapa keempat orang tersangka itu termasuk kelompok yang dianggap organisasi teror oleh Israel dan AS. Ia mengungkapkan, "Saya berharap, itu hanya kebetulan dan tidak berlatar belakang dendam. Dan saya harap, penyelidikan akan sukses. Karena jika tidak, itu bukan hanya berarti akhir penyelidikan, melainkan juga tribunal PBB. Dan itu akan menjadi pukulan besar bagi semua upaya penghukuman.“
Di Timur Tengah, Hisbullah dalam beberapa bulan terakhir semakin terpojok. Bukan karena penyelidikan pembunuhan Rafik Hariri, melainkan karena posisi Nasrallah dalam pergolakan di negara-negara Arab belakangan ini. Lima tahun lalu, Nasrallah banyak pendengarnya dan jelas menjadi salah satu pemimpin Arab yang disukai. Tetapi sekarang Nasrallah terperangkap dalam argumentasinya sendiri. Ia mengatakan, pemberontakan di Mesir dan negara-negara lain legitim, tetapi aksi protes di Suriah tidak benar. Itu tidak dapat dimengerti sebagian besar orang di dunia Arab.
Tetapi di Libanon, Hisbullah berada di posisi nyaman. Mereka dan sekutu-sekutunya mendominasi pemerintah. Oleh sebab itu, tidak ada satupun pegawai pemerintah yang diperbolehkan mengambil langkah-langkah serius, untuk menangkap tersangka dalam proses Hariri.
Carsten Kühntopp / Marjory Linardy
Editor: Carissa Paramita