Indonesia Lolos dari Sanksi FIFA
14 Desember 2012Sebelumnya, FIFA telah memberi kesempatan kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia PSSI hingga 10 Desember lalu untuk mendamaikan perbedaan dengan organisasi saingannya yakni Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia KPSI yang menyelenggarakan liga tandingan dan membuat kompetisi sepakbola Indonesia terpecah.
“FIFA tidak menjatuhkan sanksi bagi Indonesia dan kami diminta untuk menyelesaikan masalah kami sesegera mungkin,“ kata Ketua PSSI Djohar Arifin sesaat setelah FIFA membahas masalah sepakbola Indonesia itu dalam sebuah pertemuan hari Jumat (14/12).
Diambilalih AFC
Pengurus saingan gagal menunjukkan persatuan meski mereka telah menandatangani memorandum kesepahaman pada bulan Juni dan bersumpah akan membawa sepakbola Indonesia di bawah satu payung bersama.
Otoritas olahraga terkenal Indonesia itu dipaksa membentuk gugus tugas setelah batas waktu yang ditetapkan FIFA lewat sebelum pertemuan di Tokyo untuk memulai mediasi untuk menyelesaikan perseteruan yang telah lama berlangsung dalam sepakbola Indonesia.
Arifin mengatakan bahwa dia telah diberitahu mengenai keputusan FIFA melalui surat elektronik dan diberitahu bahwa tugas untuk memajukan sepakbola Indonesia kini diserahkan kepada Konfederasi Sepakbola Asia AFC.
Dia mengatakan FIFA tidak memberitahu seberapa lama masa perpanjangan akan diberikan, namun FIFA akan mengevaluasi kemajuan Indonesia dalam sebuah pertemuan komite asosiasi pada 14 Februari mendatang, sambil menambahkan bahwa dia berharap krisis itu akan dipecahkan oleh Komite Eksekutif FIFA dalam pertemuan 20 Maret.
Reaksi Berbeda
Keputusan itu mendapat reaksi berbeda di negara berpenduduk 240 juta, yang meski tim nasionalnya bermain buruk, namun sepakbola tetap menarik jutaan fanatik.
“FIFA sangat baik tidak menjatuhkan sanksi. Kini mari selesaikan masalah sepakbola Indonesia,” kata Ali Abu Negara, seorang penggemar sepakbola Indonesia melalui Twitter. Penggemar lainnya Bheny Hermawan, juga lewat Twitter mengatakan tidak setuju dan berkicau. “Lebih baik jika Indonesia mendapat sanksi sehingga kita bisa memulai lagi dari nol, untuk sepakbola yang lebih baik di masa datang.”
PSSI beberapa tahun terakhir dikritik keras oleh FIFA dan AFC akibat pengelolaan manajemen yang buruk, tuduhan korupsi, konflik antar para pengurus, serta pengamanan stadion yang buruk dalam sejumlah pertandingan penting.
Dualisme liga juga menghantam tim nasional setelah KPSI meminta para pemain yang bermain di Liga Super yang mereka jalankan agar tidak bermain bagi tim nasional versi PSSI.
AFP (ab/ hp)