Indonesia-Malaysia Evaluasi Kerjasama Bilateral
17 Maret 2009Pertemuan konsultasi tahunan ini merupakan yang ketiga kalinya digelar setelah pertemuan serupa di Putrajaya Januari tahun 2008 lalu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan, tujuan pertemuan rutin ini adalah untuk melakukan evaluasi kerja sama yang telah dilakukan kedua negara dan untuk menemukan lagi peluang-peluang baru dalam rangka meningkatkan kerja sama dan hubungan bilateral.
Dalam pertemuan itu, delegasi kedua negara membahas sejumlah upaya peningkatan kerja sama di berbagai bidang, seperti pertanian, energi, ketahanan pangan dan ekonomi, terutama kerjasama perdagangan dan investasi. Menurut Presiden Yudhoyono, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk lebih mendorong sektor swasta dalam meningkatkan kerjasama ekonomi, terlebih dengan telah bekerjanya joint trade committee atau Komisi Perdagangan Bersama antara kedua negara.
Isu penting lain yang mengemuka dalam pertemuan konsultasi ini adalah mengenai hubungan antar masyarakat dan Tenaga Kerja Indonesia, TKI. Mengenai keberadaan TKI di Malaysia, Yudhoyono menjelaskan bahwa pemerintah Malaysia dan Indonesia melakukan pengelolaan secara bersama agar TKI selain dapat berkontribusi dalam pembangunan perekonomian di Malaysia, juga mendapat perlakuan dan perlindungan yang baik. Selain itu akan pula ditingkatkan koordinasi untuk menanggapi dengan cepat masalah yang mungkin timbul.
Usai pembicaraan bilateral, Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi menegaskan, memang ada ancaman Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia. Itu tidak dapat dielakkan. Ini merupakan dampak krisis global yang juga harus dihadapi Malaysia.
Perdana Menteri Badawi berjanji akan mengambil tindakan yang diperlukan jika pemulangan TKI benar benar terjadi. Sejumlah Laporan menyebutkan, setidaknya ada seratusan ribu TKI yang bekerja di bidang kontruksi di Malaysia yang terancam PHK akibat krisis ekonomi yang melanda negeri jiran itu.