Inggris Berjuang Perangi Berat Badan
22 Mei 2013Sejak bertahun-tahun warga Inggris ada pada daftar teratas warga Eropa yang paling gemuk. Lebih dari 50 persen warga Inggris kegemukan, meskipun upaya besar pemerintah menghentikan tren ini. Menurut jasa kesehatan pemerintah Inggris NHS, keberadaan permanen makanan yang murah dan tinggi kalori, adalah salah satu alasan meningkatnya kadar lemak penduduk.
Kelompok lobi National Obesity Forum (NOF) melihat kaitan antara keberadaan makanan tidak sehat dengan pendapatan rumah tangga. Masalah kesehatan terbesar kelebihan lemak terjadi di utara Inggris, di kawasan yang secara tradisi dihuni keluarga berpendapatan rendah. "Warga terbiasa membeli makanan murah dan jadi hasil produksi industri, yang kaya akan lemak, garam dan gula." Dikatakan juru bicara NOF Tam Fry kepada DW.
Menurut riset terbaru jasa kesehatan NHS, 61 persen warga dewasa dan 30 persen anak-anak antara 2-15 tahun kelebihan lemak. Statistik juga menunjukkan tren baru: Makin banyak warga Inggris melakukan operasi pengecilan lambung guna memerangi kegemukan. Dalam 6 tahun terakhir operasi itu naik 530 persen. Di Bassetlaw di utara Inggris, hampir 3000 dari 100.000 penduduk dirawat di rumah sakit karena kelebihan lemak, ini 6 kali lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Memerangi Krisis Kecanduan Lemak
Dalam laporan kesehatan NHS Februari 2012, disebutkan hanya sekitar 40 persen orang dewasa dikategorikan punya berat badan normal sesuai Body-Mass-Index BMI. 1993 separuh dari total perempuan Inggris di atas 16 tahun berberat badan normal. 2011 ini hanya meliputi 39 persennya.
"Kelebihan lemak bukan epidemi yang menjadi masalah kesehatan publik," pendapat Sheena Bedi, pimpinan RS Manajemen Berat Badan di Bolton. Tema itu juga terkait dengan gaya hidup warga Inggris, yang kurang menilai penting kehidupan dan cara makan yang sehat dibanding negara lain di Eropa. Meskipun dengan dana sekitar 6 miliar Euro per tahun, pemerintah Inggris sebelumnya gagal mengatasi masalah kelebihan lemak. Kelebihan lemak berkembang menjadi ancaman serius dan mahal sistem jasa kesehatan.
Pemerintahan PM David Cameron memang memulai berbagai kampanye kesehatan, tapi masalah sebenarnya tidak diperhatikan, yang menurut para pakar adalah terjangkaunya secara permanen makanan dan minuman murah yang tidak sehat.
"Di mana-mana ada makanan murah, manis atau kaya kalori dan itu membatasi kemampuan memilih makanan yang sehat," jelas Aseem Malhotra, yang turut merancang rencana 10 poin melawan kelebihan lemak, yang diajukan sekelompok dokter di awal masa pemerintahan. Pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab meregulasi industri bahan pangan dan dengan begitu melindungi warga "dari manipulasi dan eksesinya", tegas Malhotra.
Rencana itu mengusulkan pajak 20 persen untuk minuman yang terlalu manis, serta larangan restoran fast food di dekat sekolah dan rumah sakit. Sementara industri bahan pangan dan minuman menyampaikan, titik beratnya warga harus lebih banyak bergerak dan memiliki tanggung jawab pribadi lebih besar untuk mengurangi kegemukan.