Inilah Penampakan Pesawat Antariksa NASA yang Baru
Sejak berakhirnya era Space Shuttle, NASA harus bergantung pada Rusia buat mengirimkan astronotnya ke ruang angkasa. Kini Dream Chaser diharapkan bakal menjadi tulang punggung misi antariksa AS di masa depan.
Penjelajah Orbit Bumi Rendah
Terbang lebih sering, lebih aman, hemat energi dan mampu mendarat di landasan pacu berukuran normal: persyaratan inilah yang diajukan NASA untuk mendesain pesawat antariksa masa depan. Sejak berakhirnya era Space Shuttle, badan antariksa AS itu berupaya mengembangkan pesawat ulang alik modern yang multifungsi.
Landasan Pendek
Pesawat buatan perusahaan swasta Sierra Nevada's Corporation ini diklaim mampu mengangkut tujuh astronot sekaligus dan kapasitas kargo seberat 5.500 kg. Dengan panjang tak lebih dari 10 meter, Dream Chaser juga bisa mendarat di hampir semua bandar udara di dunia karena cuma membutuhkan landasan pacu sepanjang 2,4 km.
Pengiriman Kilat
Dengan kemampuan tersebut Dream Chaser mampu memangkas waktu pengiriman logistik ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Materi penelitian sains misalnya bisa dibawa kembali ke laboratorium NASA di Bumi dalam waktu 24 jam. Selain itu pesawat ulang alik ini juga bisa terbang secara otonom, tanpa awak sama sekali.
Sesuai Fungsi dan Misi
Sierra Nevada's Corporation juga mengklaim pesawat buatannya itu mampu mengemban misi perawatan satelit, penginderaan jauh atau bahkan membersihkan orbit rendah dari sampah antariksa. Dengan begitu Dream Chaser tidak lebih dari sekedar platform yang bisa diubah sesuai fungsi dan kebutuhan.
Persaingan Menuju Antariksa
Namun Dream Chaser bukan satu-satunya pesawat ulang alik untuk orbit rendah yang dipesan NASA dari perusahaan swasta. Belum lama ini NASA meminta Boeing dan SpaceX mengembangkan pesawat antariksa untuk mengangkut manusia ke luar angkasa. Sebab itu Dream Chaser untuk sementara hanya akan dipakai buat mengangkut kargo ke ISS.
Konsumen di Luar Amerika
Sebab itu pula SNC mulai menawarkan Dream Chaser ke negara antariksa selain Amerika. Saat ini SNC sudah mengikat kontrak dengan Badan Antariksa Jepang, Eropa dan Jerman yang masih mencari wahana pengangkut kargo setelah proyek ATV di Eropa menemui jalan buntu.
Fokus Pada Misi Jarak Jauh
Kebijakan NASA melibatkan perusahaan swasta untuk mengembangkan pesawat antariksa bukan tanpa sebab. Badan antariksa itu saat ini sedang fokus mengembangkan kapsul antariksa Orion yang diharapkan mampu membawa manusia ke planet Mars. Komersialisasi Orbit Bumi Rendah dianggap solusi untuk mengatasi minimnya anggaran untuk misi antariksa jarak jauh.