Inilah Profil Teroris Pasar Natal Berlin
23 Desember 2016Serangan teror ke Pasar Natal Berlin yang menewaskan 12 orang dan melukai 48 lainnya menjadi syok berat buat Jerman. Pelakunya Anis Amri warga Tunisia (24) yang ditolak permohonan suakanya di Jerman dan akan diusir balik ke Tunisia.
Setelah pengejaran selama lebih empat hari, Anis Amri berhasil ditembak mati di Milan Italia. Sebuah pelarian spektakuler yang mempermalukan aparat keamanan Jerman berakhir.
Inilah profil teroris asal Tunisia tersebut:
Lakukan Kejahatan di Tunisia
Anis Amri dilahirkan di Ouestlatia di provinsi Kairouan di timur laut Tunisia tahun 1992. Kawasan ini terkenal sebagai kubu kaum Salafi, menurut harian Al Chourouk, Anis kabur dari Tunisia tahun 2010 karena terlibat kasus kejahatan berupa pencurian sebuah truk. Ia dihukum lima tahun penjara in absentia.
Ayahnya mengatakan kepada radio Mosaique, kemungkinan Anis kabur sesaat setelah hiruk pikuk revolusi yang menumbangkan diktator Ben Ali. Abangnya Abdelkader Amri juga tidak percaya adiknya melakukan kejahatan. Tapi jika Anis melakukan aksi teror, ia harus menyerahkan diri pada polisi dan mempertanggung jawabkan kejahatannya.
Menjadi pengungsi di Italia
Tahun 2011 Anis Amri mendarat di pulau Lampedusa Italia, sebagai pengungsi perahu. Dia kemudian ditampung di sebuah kamp pengungsi di Sisilia, demikian laporan kantor berita Ansa. Ia mengaku sebagai remaja di bawah umur, walaupun saat itu usianya sudah 19 tahun dan jadi buronan di negaranya akibat kasus kriminal.
Di tempat penampungan, Anis terkenal sebagai provokator yang menciptakan situasi penuh kekerasan di kamp pengungsi. Harian La Stampa melaporkan, Anis Amri melakukan berbagai delik kejahatan, mulai dari pencurian, penganiayaan dan ancaman. Amri melakukan kejahatan berat, mencoba membakar sekolah tempat ia belajar. Kantor berita Ansa juga melaporkan, Anis Amri menggagas aksi melawan kaum kafir dan membakar kamp pengungsi di Lampedusa.
Dipenjara di Italia
Tahun 2011 Anis Amri ditangkap di desa Balpasso dan dihukum empat tahun penjara dengan dakwaan melakukan berbagai kejahatan. Di penjara Anis juga terkenal sebagai biang kerusuhan, hingga dia dipindah penjara hingga beberapa kali.
Tahun 2015 Anis Amri dibebaskan dari penjara di Sisilia dan dikirim ke penjara pengusiran, namun kemudian dibebaskan karena Tunisia tidak mengakui Amri sebagai warganya, walau diketahui ia dihukum in absentia.
Diterima jadi pemohon suaka di Jerman
Anis Amri masuk ke Jerman bulan Juli 2015 dengan mengaku sebagai pengungsi. Ia kemudian ditempatkan di kamp penampungan pengungsi di Kleve di negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW).
Menteri dalam negeri negara bagian NRW Ralf Jäger melaporkan, catatan menunjukkan Anis Amri terus bergerak dari satu kota ke kota lainnya. Mula-mula ia tercatat masuk di kota Freiburg, kemudian di Kleve dan terakhir di Berlin. Anis Amri juga punya minimal enam nama alias.
Permohonan suaka ditolak
Permohonan suaka Anis Amri ditolak dinas berwenang di Jerman bulan Juli 2016. Tapi saat akan dikirim balik ke negaranya, kasus seperti di Italia terulang.
Karena tidak punya dokumen resmi, Tunisia menolak mengakui dia sebagai warga negaranya. Pada akhirnya, pemerintah Tunisia menyatakan siap memberikan dokumen khusu, dua hari setelah teroris ini melakukan aksi mautnya di Berlin.
Setelah buron selama sekitar 5 hari, akhirnya teroris ini ditembak mati dalam sebuah baku tembak dengan polisi Milan, Italia.
as/vlz(dari berbagai sumber)