Iran Tuntut Serangan Udara ke Yaman Dihentikan
9 April 2015"Negara sekaliber Yaman tidak akan menyerah pada serangan pemboman. Karena itu, kita semua harus berpikir untuk mengakhiri perang. Mari berpikir untuk sebuah gencatan senjata", ujar presiden Iran Hassan Ruhani dalam sebuah pidato televisi nasional Kamis (9/4).
Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi sejak dua pekan terakhir terus melancarkan serangan udara ke posisi pemberontak Syiah Huthi yang didukung Iran. Target serangan udara adalah mendesak mundur kaum Huthi dari ibukota Sanaa dan kota pelabuhan di selatan Yaman, Aden.
Tapi sejauh ini gerak maju pemberontak Syiah Huthi yang dituding didukung Iran tidak berhasil dibendung. Koalisi Arab mengajukan argumen, melancarkan serangan udara untuk mendukung Abedrabbo Mansour Hadi presiden Sunni yang diklaim penguasa absah di Yaman, yang terusir dari Sanaa oleh kaum Syiah Huthi dan kini meminta perlindungan di Riyadh.
Sebelumnya dalam kunjungan presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ke Teheran, presiden Ruhani juga sudah melontarkan pernyataan senada mengajak mencari solusi politik bersama konflik sektarian di Yaman. Juga selaras dengan itu, menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif yang melakukan kunjungan ke Pakistan mengajak Islamabad untuk bekerjasama mencari solusi politik. Pakistan merupakan negara pendukung koalisi Arab.
Iran kirim kapal perang
Namun bersamaan dengan imbauan mencari solusi politik yang dilontarkan presiden Ruhani, Iran juga mengungkapkan telah mengirim dua kapal perangnya ke kawasan Teluk Aden. Komandan angkatan laut Iran, Habibullah Sajjari mengatakan, "Kapal perang Iran bertujuan melindungi kapal dagang negaranya dari ancaman perompak".
Keberadaan dua kapal perang Iran di perairan Teluk Aden itu makin memanaskan ketegangan di kawasan. Koalisi Arab mencurigai, kapal perang Iran membawa suplai senjata dan amunisi untuk pemberontak Huthi. Sejauh ini koalisi Arab masih memblokir pelabuhan Aden, untuk mencegah suplai senjata lewat laut kepada pemberontak Huthi. Juga pertempuran di seputar kota Aden dilaporkan terus berkobar.
Kepala operasi palang merah regional Aden, Robert Mardini melaporkan via twitter, kota pelabuhan di selatan Yaman ini nyaris hancur akibat pertempuran non-stop hampir tiga minggu. Sementara itu organisasi bantuan juga melaporkan bencana kemanusiaan yang melanda Yaman. Sejak dilancarkannya serangan udara koalisin Arab dan blokade pelabuhan di selatan, nyaris tidak ada suplai makanan bagi warga yang dicabik perang sektarian itu, lapor lembaga bantuan Oxfam.
as/ml (rtr,afp,ap,dpa)