Israel Uji Coba Drone Komersial dengan Kirim Sushi dan Bir
15 Oktober 2021Baru-baru ini Israel melakukan sebuah demonstrasi pengiriman makanan dengan menggunakan drone. Berlangsung di hamparan berumput di tepi pantai Tel Aviv, tiga drone terbang di atas gedung-gedung tinggi. Dua drone membawa sushi, dan satu drone lainnya membawa berkaleng-kaleng bir.
Demonstrasi penerbangan drone itu dikomandoi oleh dua perusahaan, yaitu High Lander - yang memiliki spesialisasi dalam kontrol lalu lintas untuk drone otomatis, dan Cando - yang membantu menyusun strategi drone untuk klien. Menurut mereka, satu hal penting yang perlu diantisipasi adalah bagaimana cara agar tabrakan di langit dapat dihindari dengan semakin ramainya drone di masa depan.
"Menerbangkan satu drone tidak jadi masalah,” kata kepala eksekutif High Lander Alon Abelson kepada AFP. "Kita berbicara tentang multi drone yang berasal dari produsen drone yang berbeda-beda, tetapi mereka akan tetap memantau dengan menggunakan software kami dan kami dapat memastikan mereka tidak bertabrakan,” tambahnya.
Keinginan Israel akan drone masa depan
Aksi pengiriman sushi dan bir menggunakan drone Israel ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah dan swasta senilai 20 juta shekel (sekitar $6 juta), dalam rangka memajukan teknologi drone Israel.
Daniella Partem, yang memimpin insiatif drone tersebut di Israel Innovation Authority, mengatakan bahwa ia memimpikan "ribuan” drone dapat terbang secara simultan di kota-kota besar di masa depan. Tugasnya bisa bermacam-macam, mulai dari pengiriman obat-obatan, memperkuat kinerja polisi, atau mempercepat pengiriman makanan.
"Tujuan kami adalah menciptakan pasar yang kompetitif di Israel, tidak didominasi oleh satu perusahaan,” katanya.
"Jika kita berhasil memindahkan kendaraan dari darat ke udara, maka akan berdampak positif terhadap lalu lintas kita, kita juga akan mampu mengurangi polusi udara, dan kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih aman untuk pengiriman barang,” tambahnya.
Bisakah mimpi itu terwujud?
Menurut Michael Horowitz, seorang pakar drone yang juga seorang ilmuwan politik di University of Pennsylvania, Israel saat ini sedang membuat "analog sipil” untuk drone militernya yang semakin kecil dan dilaporkan dapat bergerak dan menyerang secara terkoordinasi.
Drone militer Israel banyak dikritik, terutama oleh warga Palestina di Jalur Gaza, yang dinilai menimbulkan ketakutan dan merugikan warga sipil.
Namun dalam industri drone komersial, Horowitz mengatakan bahwa Israel dapat menawarkan pendekatan baru kepada perusahaan yang saat ini cenderung lebih mengembangkan teknologi mereka sendiri.
"Seringkali ada perusahaan seperti Google yang hanya menjalankan pengawasan terhadap sistemnya sendiri,” kata Horowitz.
"Jika perusahaan Israel mampu mengembangkan sebuah komando yang efektif untuk drone tingkat lokal dan mengatur arsitektur yang mampu mencakup drone dari banyak perusahaan yang berbeda, saya bisa melihat akan banyak orang yang berpotensi menaruh minat dengan produk itu,” tambahnya.
gtp/hp (AFP)