Jaringan Terowongan Bawah Tanah Hamas di Jalur Gaza
25 Oktober 2023Terowongan yang dibangun oleh kelompok militan Hamas kemungkinan akan menjadi salah satu tantangan terbesar bagi militer Israel jika mereka memutuskan untuk melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza.
"Skala tantangan di Gaza, di mana ratusan mil terowongan saling bersilangan di bawah tanah di daerah kantong tersebut, sangatlah unik,” tulis John Spencer, ketua studi peperangan perkotaan di Modern War Institute, bagian dari Akademi Militer Amerika Serikat, West Point, dalam sebuah artikel minggu ini. "Kompleks bawah tanah yang luas ini adalah masalah besar, yang belum ada solusi sempurnanya, dan menunggu pasukan darat Israel.”
Jaringan yang terdiri dari sekitar 1.300 terowongan diperkirakan memiliki panjang sekitar 500 kilometer, dengan beberapa terowongan sedalam 70 meter di bawah tanah. Beberapa laporan menunjukkan bahwa sebagian besar terowongan hanya memiliki tinggi dua meter dan lebar dua meter.
Para ahli mengatakan kemungkinan besar di sinilah tempat 200 atau lebih sandera yang diculik Hamas pada serangan teror terhadap Israel 7 Oktober lalu. Di dalam terowongan juga akan terdapat timbunan senjata, makanan, air, generator, bahan bakar dan peralatan lainnya.
Menemukan terowongan Hamas
Awalnya, terowongan bawah tanah di kawasan ini digunakan untuk menyelundupkan barang antara Gaza dan Mesir, lalu Gaza dan Israel. Seiring waktu, karena meningkatnya pengawasan Israel dengan drone dan peralatan mata-mata elektronik lainnya di Gaza, Hamas mulai menginvestasikan tenaga dan uang untuk memperluas jaringan terowongan.
Namun baru pada operasi militer tahun 2014 di Gaza, tentara Israel mengetahui luas terowongan Hamas yang sebenarnya. Setelah itu, pemerintah Israel mulai membangun penghalang di sepanjang perbatasan Gaza yang membentang di bawah tanah untuk mencegah terowongan mengakses sisi Israel.
Tidak mudah untuk menemukan terowongan-terowongan itu, yang mungkin berada di bawah segala jenis bangunan. Namun ada berbagai cara untuk melakukannya, termasuk menggunakan radar dan teknik deteksi lainnya, yang mengukur pola termal, tanda magnetik, dan akustik.
Para ahli mengatakan terowongan tersebut akan semakin memperumit skenario pertempuran yang sudah rumit dan sulit. "Terowongan ini memungkinkan anggota kelompok militan untuk bergerak di antara serangkaian posisi pertempuran dengan aman dan bebas,” jelas Spencer. "Singkatnya, terowongan ini merupakan penyeimbang yang hebat, menetralisir keunggulan Israel dalam persenjataan, taktik, teknologi dan organisasi.”
Pertempuran yang sulit dan panjang dengan banyak korban
"Di masa lalu, gas air mata atau bahan kimia telah digunakan untuk membersihkan terowongan", kata salah satu pakar terkemuka di bidang ini, Daphne Richemond-Barak, dalam bukunya, "Underground Warfare". Namun hal ini "kemungkinan besar saat ini akan dianggap melanggar hukum (internasional) saat ini,” tulisnya.
Sejak 2014, militer Israel telah mengerahkan unit khusus untuk berperang di terowongan. Unit-unit semacam itu sering berlatih dalam lingkungan simulasi realitas fisik atau virtual di Israel. Unit khusus tersebut mencakup tentara yang dilatih menggunakan sensor khusus untuk mengetahui apa yang terjadi di terowongan, serta tentara lain yang bertempur di bawah tanah. Unit-unit ini juga dibantu oleh robot serta anjing terlatih saat mengakses terowongan.
John Spencer, yang juga salah satu pendiri Kelompok Kerja Internasional untuk Perang Bawah Tanah, menyatakan bahwa dia belum pernah melihat kekuatan militer lain melakukan pekerjaan persiapan perang terowongan sebanyak yang dilakukan tentara Israel.
Namun Daphne Richemond-Barak dalam sebuah artikel untuk harian Inggris, Financial Times, bulan ini menjelaskan: "Israel perlu melakukan operasi udara dan darat yang berkepanjangan dan ekstensif untuk merusak infrastruktur bawah tanah ini,”.
Tentara Israel bisa saja membanjiri atau menghancurkan dan menutup terowongan, namun hal ini akan sangat sulit, terutama jika terjadi serangan di wilayah perkotaan, dan hal ini dapat memakan waktu berbulan-bulan. "Bahkan dalam skenario seperti itu – yang akan menimbulkan korban jiwa yang tidak terpikirkan – kecil kemungkinannya bahwa keseluruhan jaringan terowongan Gaza akan hancur,” tulisnya.
(hp/as)