Jejaring Sosial Ubah Pariwisata
1 Maret 201480% warga Jerman mencari informasi di internet, sebelum memutuskan akan berlibur ke mana. Demikian hasil studi. Di internet, blogger yang menulis tentang lokasi liburan memberikan informasi tentang berbagai lokasi menarik yang tidak termasuk rute perjalanan biasa.
Dari portal yang memberikan penilaian, orang juga bisa mendapat informasi tentang hotel yang bagus. Ada juga orang yang mencari inspirasi lokasi wisata dengan mengklik foto-foto teman di media sosial seperti Facebook. Selain perusahaan, sekarang orang biasa juga memberikan informasi. Terutama lewat jejaring sosial orang sekarang saling tukar pengalaman.
"Orang merasa tertarik pada topik-topik perjalanan. Perjalanan menggugah orang dan memberi inspirasi," demikian Stefan Stojanov dari Facebook Jerman. Dengan 25 juta anggotanya, Facebook juga jadi jejaring sosial terpenting di Jerman. Strojanov mengatakan, 41% dari semua postings di Facebook berkaitan dengan pengalaman berlibur atau perjalanan.
Pemasaran Terarah lewat Facebook
Sebagian besar perusahaan perjalanan besar sekarang menggunakan Facebook. Bagi mereka, bukan jumlah anggota Facebook saja yang membuat jejaring sosial ini menarik. Karena banyak pengguna media sosial memberikan informasi detail tentang dirinya, iklan dari perusahaan perjalanan bisa diarahkan dengan baik ke sasaran.
Tetapi dengan memiliki akun di Facebook saja, belum jadi jaminan sukses. "Sebuah merk yang baru tampil di sini, ibaratnya seseorang yang masih harus berusaha memperoleh kepercayaan komunitas," kata Michael Masuch, kepala tim media sosial pada perusahaan perjalanan Jerman TUI. Di samping nama, konten yang spesial dan ide segar, yang bisa jadi inspirasi, sangat penting, ditambahkan Masuch. Untuk itu mereka juga bekerjasama dengan blogger, yang sudah punya nama dalam topik perjalanan.
Penilaian 'User' Sebagai Alat Bantu
Joachim Schmidt mendirikan Akademi Media Sosial untuk Perjalanan dan Turisme, antara lain untuk mengajarkan perusahaan Jerman berbagai strategi yang bisa digunakan dalam jejaring sosial. Ia mengatakan, banyak perusahaan masih berpikir, berkomunikasi dengan konsumen dan pelanggan lewat Facebook, membahayakan diri sendiri.
Ia kemudian berusaha menjelaskan, bahwa pelanggan sudah mendiskusikan perusahaan lewat media sosial. Jadi lebih baik, jika perusahaan ikut berpartisipasi dalam dialog dan memberikan pelanggan wadah untuk memberikan "feedback." Selain itu, dari reaksi pengguna, perusahaan bisa memperoleh kritik membangun untuk memperbaiki kualitas atau produk.
Jejaring sosial juga memungkinkan berkembangnya perusahaan yang menawarkan aktivitas yang hanya disenangi kalangan berhobi unik, misalnya "kite surfing". Perusahaan Kite Worlwide contohnya, sekarang punya enam sekolah untuk belajar olah raga ini, juga tiga hotel. Yang mengajar di sana adalah juara dunia dan orang-orang yang terkenal di bidang ini.
Strategi Pemasaran Modern
"Sebagian kesuksesan jelas berasal dari strategi pemasaran modern dan penggunaan layanan Facebook, kata salah satu pendiri perusahaan, Jürgen Sievers. Perusahaannya menggunakan sepertiga anggaran marketing untuk Facebook. Memang akun di jejaring sosial itu gratis, tetapi administrator akun dan penggunaan iklan harus dibiayai.
Tetapi di Jerman, pembelian tiket tidak berhasil ditingkatkan lewat Facebook. Orang Jerman masih lebih senang membeli tiket di biro perjalanan. Tetapi media sosial sangat membantu pemasaran, karena banyak orang menghargai saran yang diberikan teman di Facebook. Sehingga banyak perusahaan menggunakan bentuk penawaran di internet, pada saat bersamaan juga layanan pemberian saran secara langsung bagi konsumen.